KARAWANG, PEKA. - Siapa yang tidak kenal Dila, sosok artis dangdut asal Karawang yang sempat tran di media televisi karena mengikuti kontes Dangdut Akademi di Ibu Kota. Dibalik layar itu ternyata perempuan berambut panjang ini dari kalangan keluarga sederhana.

Meski gagal mengikuti kontes dangdut, namun bukan berarti patah semangat. Justru ada hikmah dibalik itu semua. Dila yang mulanya artis dangdut dari panggung ke panggung, desa ke desa dengan bayaran cukup makan saja. Akan tetapi kini berbeda.

Setelah dia muncul di televisi beberapa waktu lalu, nama Dila mulai dikenal sebutan Dila Akademi. Sehingga job dia untuk mengisi panggung hiburan bertambah. Bahkan honor Dila pun bertambah dua kali lipat dari sebelumnya.

“Alhamdulillah, sekarang nama Dila dikenal dikalangan artis dangdut. Meski gagal di Akademi, Dila tetap nyanyi kok. Hehehe. Hikmahnya juga ada, honor Dila naik dibandingkan sebelumnya. Missal sebelumnya dapat Rp200 ribu sekali manggung, tapi sekarang bisa nyampe Rp500 ribu, bahkan lebih,” katanya.

Wanita yang beralamat  di Dusun Kaceot I RT 04, RW04 Kelurahan Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat mengaku tidak patah semangat. Justru menurutnya, mendapatkan pengalaman baru bisa tampil di kontes akademi.

“Kalau rasa kecewa sih pasti ada. Ya namanya juga manusia. Tapi tetap semangat, kan masih tetap nyanyi menghibur masyarakat kalau ada job hiburan,” kata Dila lagi.

Dirinya yang berjuang sampai bersama kedua orang tuanya sampai cucuran keringan mengaku bangga. Pasalnya dari sekian kontestan yang mendaftar tidak semuanya bisa tampil di televisi ke Jakarta.

“Kita mah bersyukur bisa tampil di Jakarta. Ada kebanggaan tersendiri. Ya tadi hikmaknya, kalau ada job nyanyi honor Dila beda lah,” kata dia dengan tertawa ceria.

Kini, Dila kembali lagi sebagai artis group music untuk menghibur masyarakat. Dirinya memiliki group tersendiri, juga kadang ada panggilan dari group lain untuk mengisi hiburan.

“Sekarang kembali lagi seperti semua, hehehe,” ungkapnya.
Dila juga mengaku iri hati terhadap kontestan lain saat tampil dihadiri bupati atau gubernur. Sementara dirinya selaku warga Karawang tidak ada dukungan dari pemerintah.

“Iri sih ada, kadang berpikir kenapa ya gak ada bupati yang hadir. Cuma ada ketua dewan saja. Bahkan bupati kontestan lain sempat mengintruksikan masyarakatnya supaya mengirimkan poling SMS,” akunya.

Namun begitu bukan menjadi soal baginya. Karena dijadikan pelajaran paling berharga kedepan. Dila kalah dikontes ibu kota karena poling sms minim. “Kedepan bupati, wakil bupati, pemerintah bila ada kontestan Karawang seperti Dila tolong di dukung ya,” tutup wanita itu.#oc