BEKASI-PEKA-.Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan, bahwa
sekolah-sekolah setingkat SMA/SMK yang pengelolaannya berada di provinsi
harus menerapkan konsep "sekolah berbudaya lingkungan" (SBL). SBL ini
merupakan program pembinaan warga sekolah terutama para murid dan guru
agar kebersihan lingkungan sekolah menjadi sebuah budaya.
Hal demikian dikemukakan Wagub Demiz pada acara sosialisasi Gerakan
Citarum Bestari (Bersih, Sehat, Indah, dan Lestari), yang digelar di PT
East Jakarta Industrial Park (EJIP) Conference Room Lt. 2 Kawasan
Industri EJIP Plot 3A, Jl. Cisokan 1 Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi,
Kamis (8/12/16).
Lanjut Wagub, “kita ingin membangun budaya lingkugan, bagaimana
pengetahuan tentang lingkungan bisa diajarkan disana supaya tercipta
generasi yang terus-menerus memiliki kesadaran tentang pentingnya
menjaga lingkungan,” tutur Wagub.
Wagub menambahkan, dengan adanya penerapan konsep ini di sekolah,
tidak serta merta menjadi materi pembelajaran atau bahan ujian sekolah.
Pihaknya ingin para siswa dan guru menerapkan langsung kebiasaan menjaga
kebersihan di setiap aktifitas di sekolah.
“Mungkin bukan sebagai materi ujian tapi akan ada semacam praktek
yang terus-menerus dilakukan di sekolah dan di tempat dia (siswa dan
guru) tinggal,” tukas Wagub.
Melalui Citarum Bestari, Pemprov Jabar juga terus mendorong berbagai
pihak terkait terutama masyarakat dan perusahaan di sekitar Citarum agar
bisa menjaga Citarum dengan Gerakan 5 (lima) Tidak: Tidak menebang
pohon, Tidak membuang limbah ternak, Tidak membuang limbah rumah tangga,
Tidak membuang sampah, Tidak membuang limbah industri ke sungai, serta
mendorong perusahaan untuk menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(Ipal) dengan baik.
“Nonstruktural dan kultural adalah urusan kita dan pemerintah daerah.
Termasuk pendidikan, jadi sejak anak-anak kita beri kesadaran bagaimana
berbudaya lingkungan, ini kultural dan kultural tidak bisa berhenti,
kita harus lakukan sepanjang masa. Dan biasanya dilakukan melalui
contoh, kalau sebelumnya buang air di sungai maka anaknya juga akan
seperti itu, ikutan buang air di sungai,” pungkas Wagub
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat
Anang Sudarna mengungkapkan, melalui program SBL ini pihaknya ingin
mewujudkan generasi baru yang mempunyai wawasan atau berbudaya
lingkungan. Dia pun menargetkan program ini akan bisa diterapkan pada
2018 di seluruh sekolah setingkat SMA/SMK di Jawa Barat.
“Kalau selama ini program adiwiyata ini program pilihan, kami sudah
mengusulkan kepada Pak Gubernur dan Pak Wagub ke depan kita harus
wajibkan ini (SBL) secara bertahap. Harapan kami 2018 atau
selambat-lambatnya 2019 nanti SMA/SMK di Jabar sudah mengikuti program
Wiyata atau Sekolah Berbudaya lingkungan,” ungkap Anang dalam acara
sosialisasi tersebut.
Acara sosialisasi ini digelar sebagai upaya Pemprov Jawa Barat dalam
mempercepat program Gerakan Citarum Bestari (Bersih, Sehat, Indah, dan
Lestari). Kali ini Pemprov Jabar melalui Badan Pengelola Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) Jawa Barat melakukan kegiatan sosialisasi kepada
para camat, kepala desa, guru/kepala sekolah, dan pimpinan pondok
pesantren yang ada di Kabuapten Bekasi.#dhika.
0Komentar