KARAWANG, PEKA - Jumlah korban keracunan nasi uduk pulobata terus bertambah, terhitung Senin siang 23/01 pukul 14.00, sudah 39 warga Desa Pulomulya dan Pulokalapa terkena dampak mual, muntah, demam dan diare tak berkesudahan. Meski demikian, status Kejadian Luar Biasa (KLB) belum ditetapkan Pemkab.


Korban Keracunan Nasi Uduk
Salah seorang korban keracunan nasi uduk asal Dusun Cibeureum RT 04/05 Desa Pulomulya Sawa mengatakan, reaksi yang dirasakan setelah memakan nasi uduk tidak seketika, dirinya baru mengeluhkan mules dan diare terus menerus setelah sekitar 10 jam mengkonsumsi nasi uduk tersebut. Ini dialami serupa oleh masyarakat Cibeureum. 

Ada yang sebatas membeli obat warung, ada juga yang dilarikan ke Klinik-Klinik, karena belum semua korban pulih benar. Dirinya sebut Sawa, agak membaik setelah pulang dari Klinik terdekat, tapi rasa mules masih tak kunjung hilang, anehnya juga warga lain justru banyak disertai demam tinggi. Karenanya, ada pengobatan langsung di kantor Desa, ia kembali datang untuk mendapati pengobatan agar semakin pulih benar," Perut mules terus, ada juga yang disertai demam tinggi, saya baru pulang dari Klinik dan kembali ke pengobatan karena belum pulih benar," Ungkapnya.

Kasubag TU UPTD Puskesmas Lemahabang, H Anwar Sanusi mengatakan, jenis obat paracetamol, molagik dan tablet antasida disiapkan Puskesmas di kantor Desa Pulomulya, sekaligus melaksanakan pelayanan ditempat. 

Ternyata, masyarakat yang datang mengeluhkan hal yang sama ini terus bertambah, ada yang pakai obat warung gak sembuh-sembuh, ada pula yang dari Klinik tapi masih mules. Sehingga, data chek tim medis bersama dokter dan perawat, didapati sudah 39 korban dari Pulokalapa dan Pulomulya terdampak. 

Rawat inap ada 12 orang, rawat jalan 27 orang, baik di Klinik terdekat maupun di RS Fikri Kosambi. Sejauh ini, diakuinya masih belum KLB, karena status KLB itu ada kriterianya khusus, mungkin kalau jumlah korban lebih dari 50 orang," Sudah 39 orang, tapi belum KLB sih, alhamdulillah stok obat cukup," Pungkasnya.#sr-novi.