Karawang.- Ada gula ada semut, itulah istilah yang bisa disematkan atas besarnya dana yang mengalir ke Desa- Desa. Sesekali cair, Sejumlah Kepala Desa tak jarang di recoki oknum yang memeras jatah preman ( Japrem) dengan beragam dalih. Namun demikian, Para Kepala Desa tak perlu risih lagi menyikapinya, sebab para Pendamping Desa siap pasang badan melawan oknum bermental pemeras tersebut.
Gambar Ilustrasi

Hal itu dikatakan Pendamping Desa Kecamatan Cilamaya Wetan, Mahrus Aly. Disela- sela Minggon Kecamatan, dirinya mengultimatum para Kades dan pemerintah desa lainnya, agar jangan takut dan khawatirkan oknum- oknum yang ingin menguras dana desa selama alur dan prosedurnya ditempuh dengan baik. Sebab, marak saat ini, disaat dana desa dan dana bantuan lainnya turun, para Kepala Desa selalu di cari oknum yang mengatasnamakan Kepolisian, oknum LSM dan oknum wartawan dengan tujuan menguras puluhan juta, agar kiranya jangan gampang percaya," jika didatangi oknum mengatasnamakan apapun, jangan dulu gampang percaya, ini sudah sudah marak," katanya.

Mahrus menambahkan, melalui Monitoring dan evaluasi ( Monev) , penilaian fisik, sarana, perencanaan hingga realisasi dan evaluasinya sudah cukup menggambarkan kondisi desa tersebut, artinya jika sampai ada yang mendatangi kades dengan cara merecoki, bahkan memintai uang dengan nominal besar, harap laporkan saja kepada para pendamping Desa, apalagi kalau sampai masuk ranah tindakan pemerasan hingga memaksa datang ke rumah- rumah Kades, saat itu juga langsung saja melapor tanpa ragu, karena dirinya.

Sebagai pendamping desa, siap pasang badan menghadapi oknum- oknum tersebut," jika di peras memaksa datang ke rumah dan lainnya segera lapor, biar kami yang hadapi," ujarnya.


Sementara itu, Pegawai Desa Sukakerta Halimi Sukarta mengatakan, pihaknya apresiasi upaya dari Pendamping desa melawan banyak oknum yang selama ini diakuinya tidak sopan memintai jatah- jatah dana bantuan yang masuk ke desa. Bukan saja di saat dana desa cair, celah raskin turun sekalipun acapkali memintai jatahnya. Memang benar, istilah ada gula ada semut, dimana dana itu turun, sering kali Kades banyak kedatangan tamu dari oknum LSM, Oknum mengatasnamakan Wartawan bahkan mungkin oknum dari polisi ini dan itu. Tidak dihadapi salah, dihadapi juga tidak sopan, karenanya, selama prosedur ini benar alokasi setiap dana, baginya tidak ada kekhawatiran yang berarti" iya memang ada saja beberapa datang, tapi gak banyak sih," pungkasnya.

Editor :Farida