Karawang.- Nasib Dedi Mulyadi untuk maju menjadi calon gubernur di Pilgub Jabar 2018 bersama Golkar belum menemui titik terang. Semula dalam rapat tim pemenangan Pilkada pusat, DPP Golkar satu suara untuk mengusung Dedi sebagai cagub. Namun hingga kini keputusan final belum tampak. 

Pasca rapat tim pemenangan pilkada pusat yang diselenggarakan 1 Agutsus lalu, Golkar belum membahas kembali. 8Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat MQ Iswara mengatakan muncul usulan untuk mempercepat keputusan rekomendasi dari Ketua Pemenangan Pemilu Jawa 1 Partai Golkar Agun Gunanjar pada 24 Agustus lalu. 

Namun hingga saat ini pihaknya masih menunggu surat resmi dari DPP Partai Golkar. Belum lagi kondisi Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang masih sakit. Iswara menilai Setya Novanto kesulitan mengurus dan membubuhi stempel surat rekomendasi dalam kondisi sakit. 
"Kita masih berpatokan kepada rapat tim pemenangan pilkada pusat pada 1 Agustus lalu yang dipimpin langsung oleh pimpinan DPP, ada Nurdin Halid, Idrus Marham, dan Nusron wahid. Di dalam rapat itu bahwa Dedi Mulyadi direkomendasi sebagai calon gubernur dari partai Golkar," kata Iswara di Grage Hotel Cirebon, Jumat (22/9).

Belum jelasnya nasib Dedi Mulyadi di Pilgub Jabar 2018 tengah dilirik oleh poros koalisi baru yakni Demokrat, Gerindra dan PAN. Mereka siap menampung Dedi Mulyadi dan Deddy Mizwar yang disebut-sebut juga tak jelas nasibnya di Pilgub. 

Menyambut adanya peluang 'dipinang' oleh poros koalisi baru tersebut disambut baik oleh Dedi. Bahkan menurutnya poros tersebut bisa saja bertambah satu partai lagi yang tak lain adalah Golkar. 

"Saya apresiasi teman-teman dari Gerindra, PAN dan Demokrat. Tentunya kita bisa berkomunikasi tanpa harus bicara persoalan kondisi saya di Golkar. Kalau saya tetap di Golkar, bisa bareng bersama-sama. Bisa bekerja sama, tidak perlu bicara soal pinangan," kata Dedi saat dihubungi, Sabtu (23/9/2017). 

Dedi menilai, posisi Golkar yang saat ini memiliki 17 kursi dapat menjadi pertimbangan untuk bergabung dengan poros koalisi baru tersebut. Dia pun hingga saat ini masih setia menanti surat keputusan resmi dari Golkar terkait pengusungan dirinya maju jadi cagub Pilgub Jabar. 

"Kerja sama bisa dilakukan sekarang. Golkar kan juga cuma 17 (kursi). Saya pun komunikasi dengan mereka (partai poros koalisi baru itu) juga baik," ucapnya.

Sumber:detik.com