Karawang,-Masih ingat dengan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) untuk Aplikasi Rp 17 juta ditahun 2016 lalu ?, berbeda dengan realisasi untuk buku manual dan monografinya, Soft Ware yang seyogyanya berisi format Sistem Manajemen Desa (Simade) dan lainnya ini, belum bisa digunakan sampai saat ini akibat belum adanya Bimbingan Teknis (Bintek) lanjutan dari pihak ke 3.
Dikatakan Sekretaris Desa Rawagempol Wetan Tarman,  aplikasi Rp 17 juta itu baru dirasakan manfaatnya khusus di Monografi dan buku-bukunya saja, apalagi saat pemeriksaan inspektorat,namun khusus Soft Ware, tiga CD yang ada, belum satupun bisa digunakan, sebab, khusus di Kecamatan Cilamaya Wetan ini belum satupun ada yang di Bimbingan Teknis (Bimtek) khusus soal ini, sebab, jika tidak kunjung di Bintek, soft ware ini terancam Mubazir, sebab pihak ke 3 menjajikan akan ada bintek khusus, tapi sampai saat ini belum ada satupun di Kecamatan Cilamaya Wetan ini yang di Bintek, tidak tahu dengan Kecamatan lainnya." Ya monogtafi dan buku mah kepakai, ini Soft Ware tiga- tiganya belum digunakan, kan mubazir juga," keluhnya.


Lebih jauh Tarman menambahkan, Format soft ware ini ada, tapi tidak bisa di isi data,karena terganjal aplikasi yang setiap tahun berubah, Karena aplikasi itu ada batas waktu berubah setiap tahunnya,utamanya soal pendataan lengkap kependudukan. Untuk itu,Bintek yang dijanjikan pihak ke 3 oleh CV sesuai kesepakatan masih belum terwujud dan arahan lanjutannya sepertj apa juga belum diketahuinya.

" CV atau pihak ke 3 itu sudah sanggupi biaya Bintek ditanggungnya, tapi sampai sekarang ya gak digunakan mau bagaimana?,mubadzir sih enggak,tapi terancam mubazir jika terus gak digunakan, " tanyanya.