Karawang-.Peta Politik di Jawa Barat (Jabar) jelang Pilgub makin memanas dan saling klaim pun terjadi.Hal tersebut dinilai wajar selama tidak hoax dan fitnah.(24/10).

Malam ini PPP finalkan dukungannya kepada Ridwan Kamil karena PPP sendiri sudah memantapkan pilihan untuk mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018. PPP juga mengklaim Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, akan mendapat tambahan dukungan dari Golkar.

"Saya kira teman-teman Golkar sedang serius untuk mengkaji dukungannya atau memberikan dukungannya kepada Pak Ridwan Kamil," kata Sekjen PPP Arsul Sani.

"Tapi tentunya ini harus ditanya ke Pak Idrus Marham (Sekjen Golkar) ya," lanjutnya.

Tak hanya Golkar,Arsul juga mengatakan pihaknya terus melobi Partai Demokrat untuk merapat ke Ridwan Kamil. Dia beranggapan, dengan koalisi yang besar, peluang Kang Emil menang lebih besar.

"Kami juga berkomunikasi dengan partai lain, termasuk Partai Demokrat. Kan kalau koalisinya lebih banyak saya kira peluangnya untuk lebih sukses lebih banyak," tuturnya.

Golkar memang sempat mengeluarkan surat rekomendasi untuk Dedi Mulyadi sebagai bakal cagub Jabar. Namun rekomendasi itu 'goyah' setelah kemunculan surat keputusan lain yang merekomendasikan Ridwan Kamil sebagai bakal cagub yang akan diusung Golkar. Meski pada akhirnya surat mendukung Ridwan Kamil itu disebut bodong.

Adanya kabar sikap keukeuh DPP PG ke Ridwan Kamil sampai saat belum bisa dibuktikan (isu,red) dan beberapa narasumber saat dikonpirmasi enggan berkomentar dengan dalih beragam.Tapi ada satu narasumber menjelaskan pemikiran dan prediksinya.

Bodong atau tidaknya surat keputusan rekom untuk kang Emil dan Kang Daniel adalah sebuah kenyataan itu ada.Mau disebut bodong tapi jelas berlogo resmi Golkar hanya suratnya belum dibubuhi tanda tangan ketum saja.Walaupun kemudian disebut bodong oleh pak Idrus Marham wajar saja bab surat itu belum ditanda tangani oleh pak Setnov,ungkap narasumber.

Wajar saja kalau pak Asrul Sani pun klaim demikian (tulisan diatas) karena saya pun menduga-duga sama bisa saja DPP PG tetap ke kang RK dan Golkar usung kang Daneil sebagai wakilnya,semua serba mungkin dalam politik karena penuh intrik,jelasnya.

Jabar adalah daerah rebutan dan kemenangan menjadi target semua partai.Bisa saja koalisi gemuk dibuat agar lebih mudah menang lebih gampang bagi-bagi kekuasaan.Namun saya yakin PPP ke Ridwan setelah PKB dan Nasdem karena ini skema KIH (Koalisi Indonesia Hebat),lalu partai Golkar dikala Pilpres juga jelas sikapnya.

Asli dibenak saya,sambung dia,Pilgub DKI penuh perang sara dan trik-trik yang demikian hebatnya dan di Jabar akan lebih heboh lagi karena luas serta jumlah penduduk yang banyak juga homogen dan berisme kedaerahan kuat.Maka layak dan pantas bila disebut "Pilgub Jabar terasa Pilpres",pungkas narasumber yang dinamanya minta dirahasiakan.

Sementara saat dinonpirmasi Bupati Tasikmalaya alias kang Uu,dirinya belum bisa menjawab sejumlah pertanyaan yang dikirimkan redaksi Pelita Karawang.

Satu diantaranya apakah dirinya sudah 100 persen bakal berpasangan dengan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar?.