Pelitakarawang.com - Madrasah Diniyah Taklimiyah Awaliyah (DTA) masih minim Subsidi Pemkab paska di cabutnya Biaya Operasional Perawatan Fasilitas (BOPF) dua tahun terakhir. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PerguNU) Cabang Karawang mendesak agar Pemkab kembali membuka keran subsidi serupa bagi Madrasah yang mayoritas basis warga Nahdliyin ini.

Dikatakan Ketua PerguNU, Ustad Agus Sholahudin S.Ag, sempat tersiar kabar bahwa Pemkab wacananya mulai kembali membuka ruang untuk DTA dapat subsidi serupa BOPF atau yang sekarang dikenal Program Peningkatan Mutu Sekolah (PPMS), kalau memang sudah Fix, PerguNu menghaturkan terimakasih pada Pemkab atas konsistennya membantu DTA sebagaimana Perda DTA yang sudah dikeluarkan, semoga saja, subsidi jika benar adanya, bisa memotivasi kinerja guru dan bisa mengurangi beban biaya operasional DTA, " Katanya sih ada, tapi masih samar tahun ini, kalau ada ya syukur yang ada, berarti Pemkab konsisten atas Perda yang sudah dikeluarkannya untuk DTA," Katanya. 


Lebih jauh Agus menambahkan, Pemda dimintanya untuk segera merealisasikanya dan menepati janji-janji yang pernah disampaikan saat kampanye untuk meningkatkan kesejahteraan DTA. Bila perlu,  nominalnya dinaikkan karena di DTA tidak punya sumber pendanaan lain seperti SD/ MI dan lembaha pendidikan lainnya, Pergunu sejauh ini berbaik sangka pada pemkab yang mungkin memiliki niatan itu, semoga saja harap Agus,  dibukakan mata hatinya, tetapi kalau sampai batal lagi, paling dirinya hanya bisa bilang " innalillahi wa inna ilaihi roojiuun "." DTA gak seperti SD dan MI yang punya sumber pendanaan lain, maka selain ada subsidi, nominalnya kalau bisa dinaikan," Ungkapnya.

Sejauh ini, sambung Agus, DTA baru 2 kali diberi BOPF dari pemkab  yaitu tahin 2013 - 2014, kegunaannya untuk biaya operasional , pembelian ATK/BHP, alat peraga dan honor. Karenanya, jika keran dibuka lagi, akan sangat meringankan beban manajemen DTA yang selama ini dipercaya masyarakat sebagai lembaga yang melahirkan karakter akhlakul karimah. Masa iya, guru DTA hanya mendapati honor setahun sekali jelang Idul Fitri, itupun tidak merata. Maka saat ini, sudah saatnya Pemkab melirik DTA untuk diperhatikan kesejahteraannya, seperti Kabupaten lain seperti Indramayu, Tasikmalaya dan Cirebon." Baru dua kali dapat BOPF, nah sekarang saatnya subsidi itu dibuka lagi," Harapnya.