PELITAKARAWANG.COM - Para Caleg dan Partai Politik, diperkirakan membayar saksi dengan honor antara Rp200 - 400 ribuan. Namun, rekapitulasi suara di Pleno tingkat PPK yang juga memakan waktu berhari-hari, membuat para saksi ini ikut kewalahan. Puncaknya, mereka menagih tambahan ongkos dan uang makan dari sejumlah Caleg yang mengutusnya.
"Cape, lelah mengikuti setiap tahapan, saya cuma diberikan honor Rp300 ribu, padahal plenonya, nyampe 5 hari mah, " keluh saksi Caleg yang enggan disebutkan identitasnya. 

Sumber ini menambahkan, jadi saksi memang di minta caleg, tapi kalau hitungannya sampai malam dan target tuntas lebih dari 3 hari, ia rasa honor tambahan perlu dilakukan oleh Calegnya. Memang, beberapa suara ada yang sudah di input tim, sehingga saat pleno, hanya ingin mencocokan dan mengawal suara agar tidak hilang saat penghitungan suara ditingkat KPPS. "Di kasih honor Rp300 ribu, ya kurang kalau plenonya ternyata gak tuntas di hari dua malam mah, " keluhnya.

Menyikapi beberapa keluhan para saksi, Caleh-caleg Incumben mengakui, bahwa para saksi dan tim kelelahan mengingat rekapitulasi yang waktunya cukup lama.

"Kita ngasih Rp200 ribu, kalau ternyata harinya lama, jadi kita tambahin lagi. Mungkin kedepan mah, bila perlu saksi itu dibiayai oleh negara saja, " kata Budianto SH, Caleg Partai Demokrat.

Senada di katakan Caleg PAN, H Unang Sunandang, soal penghitungan memang demikian, maka otomatis honor saksi harus ditambah lagi. " Ya otomatis lah, " singkatnya. 

Caleg Partai Gerindra dapil IV,  Asep Saepudin Zukhri mengatakan, para caleg termasuk dirinya 5 hari terakhir ini tidak bisa tidur teratur, termasuk pola makannya karena memikirkan rekapitulasi suara yang lama, bahkan pembengkakan biaya akibat para saksi minta tambahan honor. Sebab, saksi di TPS, sebelumnya kelelahan dan kebanyakan kabur, sehingga C1 tidak ada yang lengkap bahkan ada yang tidak menerima karena alasannya terlambat. " Selain banyak kopi rokok di rumah, hutang bertambah lagi karena saksi di Kecamatan minta tambahan, " keluhnya.(Rdi).