PELITAKARAWANG.COM - Salah satu pejabat Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Karawang dikabarkan meninggal dunia diduga terpapar Virus Corona (Covid-19), Minggu (29/3).

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Satgas Corona Karawang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang. Informasi kabar duka ini beredar luas di media sosial, terutama melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, maupun di Facebook.

Sementara itu, update Data Covid-19 per tanggal 29 Maret 2020 di Kabupaten Karawang, tercatat orang dalam pemantauan (ODP) ada sebanyak 706, dengan jumlah selesai pemantauan ada 366, dan masih dalam pemantauan ada 340 orang. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) ada sebanyak 10 orang, dengan detail 3 orang selesai pemantauan, 7 orang positif, dan 1 orang meninggal dunia.

Atas kondisi zona merah, Wilayah Kabupaten Karawang mendapat desakan agar segera melakukan karantina wilayah. Disampaikan politisi Partai Gerindra, Danu Hamidi sebagai Wakil Ketua Komisi 1 anggota DPRD Kabupaten Karawang, Melihatkondisi yang terpapar dengan Virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Karawang ini, kami sangat prihatin, dan secara khusus Fraksi Gerindra mendesak kepada Pemerintah Daerah kabupaten Karawang untuk segera melakukan karantina wilayah,” ujar pria ini.

Ia mengungkapkan alasan, Kabupaten Karawang merupakan kabupaten lintasan dari Jakarta, Bekasi, dan wilayah lainnya. Maka hal ini menjadi penting untuk diantisipasi, jika pemerintah daerah tidak segera melakukan hal ini, maka akan semakin banyak masyarakat Kabupaten Karawang yang terpapar oleh Virus Corona ini. Kemudian juga melakukan upaya pencegahan, setiap orang yang masuk ke Kabupaten Karawang dilakukan pengetesan suhu tubuh. Hal itu, katanya, guna mengetahui seperti apa kondisi orang tersebut hingga dapat diketahui sejak awal dan bisa dilakukan pencegahan.

“Kemudian bisa dilakukan upaya-upaya lain, sehingga tidak menyebabkan penyebaran virus terhadap masyarakat yang ada di Kabupaten Karawang,” tegasnya lagi.

Terkait tenaga kerja yang ada di Kabupaten Karawang ini baik dari Jakarta maupun dari Bekasi, serta wilayah lainnya, katanya, pihaknya telah melakukan kunjungan ke dua kawasan. Menurutnya pihak manajemen di dua lokasi tersebut mengaku sudah melakukan seleksi ketat, dan pengawasan terhadap ekspatriat. " Dilakukan pengecekan suhu tubuh dan lain-lainnya, dan mereka diawasi oleh tim khusus yang ada di kawasan (tersebut), kemudian mencegah mereka bepergian ke luar negeri, dan mencegah mereka yang datang dari luar negeri,” bebernya. (Red/Iwo)