PELITAKARAWANG.COM-.Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan opsi semi lockdown demi menekan angka penularan virus Corona atau Covid-19. Opsi itu akan dilakukan tergantung dari hasil tes masif atau rapid test diagnostic (RDT) akhir pekan ini.Kasus corona Australia melonjak,


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hasil tes masif tersebut akan memberikan gambaran peta persebaran Covid-19 di Jabar. Sehingga mempermudah untuk mengambil tindakan yang terukur.

"Harapannya di akhir pekan kita bisa mendapatkan peta persebaran yang lebih konkrit, membuat kita bisa memutuskan apakah akan melakukan isolasi, blokade dengan semi lockdown dengan data yang jelas," kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, Jumat (27/3/2020).


Emil mengatakan Jabar akan mengambil langkah seperti Korea Selatan dengan tak memberlakukan lockdown secara total. Namun sebagai antisipasinya tes masif dilakukan dengan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya."Kami terapkan metode Korea Selatan, tidak di lockdown tapi tes semasif-masifnya," ucapnya.

Sejauh ini, kata Emil, Pemprov Jabar melibatkan polisi untuk mencari orang dalam pemantauan (ODP) yang hadir dalam empat acara besar di Jabar. "Sekarang peserta di empat klaster sedang dicari alamat dan dipaksa untuk melakukan tes," katanya.

"Pertama ekonomi syariah di Bogor, acara keagamaan di Bogor lainnya dan Lembang, kemudian Musda Hipmi," katanya.Ia pun mengimbau agar warga tetap berdiam diri di rumah, begitu pun dengan warga Jabar yang merantau di wilayah pandemik seperti DKI Jakarta dan sekitarnya untuk tak mudik terlebih dahulu.

"Maka kewajibannya diam di rumah 14 hari, saya minta polisi di Jabar, agar mengingatkan agar tidak ada yang berkeliaran, yang dari Jakarta pada Sabtu Minggu ini jangan pulang dulu, karena akan mengganggu sistem pelacakan kami di Jabar, Jatim, Jateng dan Yogyakarta," katanya.**Sumber