PELITAKARAWANG.COM-.Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) masih mengkaji karantina wilayah atau local lockdown sebagai pencegahan penyebaran virus korona (covid-19). Namun, dalam waktu dekat, sebagian ruas jalan protokol akan ditutup sementara.
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan pihaknya harus berembuk dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung sebelum menerapkan local lockdown. Isu ini pun terus dibahas.
"Kalau lockdown paling parsial kita diskusi pengaturan jalan jalan-di Kota Bandung ditutup sebagian," kata Oded di Jalan Sukarno, Kota Bandung, Sabtu, 28 Maret 2020 malam.
Menurut dia, isu local lockdown disinggung guna memastikan tidak adaa penambahan kasus korona. Hingga Sabtu ini, berdasarkan data dari covid19.bandung.go.id, ada 243 orang dalam pemantauan (ODP), 41 pasien dalam pengawasan (PDP), serta 10 orang positif korona di Bandung.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar (Kombes) Ulung Purnama Jaya, masih mengkaji ruang jalan yang akan ditutup sementara. Pihaknya tengah fokus menyisir warga yang masih kerap berkumpul di area publik.
"Kalau ada yang melanggar nanti (ditindak) sesuai yang (surat) diedarkan Kapolri (Jenderal Idham Azis)," tegas dia.**medcom
Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan pihaknya harus berembuk dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bandung sebelum menerapkan local lockdown. Isu ini pun terus dibahas.
"Kalau lockdown paling parsial kita diskusi pengaturan jalan jalan-di Kota Bandung ditutup sebagian," kata Oded di Jalan Sukarno, Kota Bandung, Sabtu, 28 Maret 2020 malam.
Menurut dia, isu local lockdown disinggung guna memastikan tidak adaa penambahan kasus korona. Hingga Sabtu ini, berdasarkan data dari covid19.bandung.go.id, ada 243 orang dalam pemantauan (ODP), 41 pasien dalam pengawasan (PDP), serta 10 orang positif korona di Bandung.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar (Kombes) Ulung Purnama Jaya, masih mengkaji ruang jalan yang akan ditutup sementara. Pihaknya tengah fokus menyisir warga yang masih kerap berkumpul di area publik.
"Kalau ada yang melanggar nanti (ditindak) sesuai yang (surat) diedarkan Kapolri (Jenderal Idham Azis)," tegas dia.**medcom
