Pondok Pesantren Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan dan Pondok Pesantren Ar-Rofi'i Jl. Moh Kahfi I, Ciganjur, Jakarta Selatan menjadi dua tempat yang ditetapkan sebagai Posko Gugus Tugas Covid-19 Kementerian Agama RI.
Untuk menjalankan fungsi itu, sebelumnya Pondok pesantren yang masing-masing diasuh oleh KH. Said Aqil Siraj dan KH. Murtadhih ini telah dilakukan penyemprotan cairan disinfektan dan menerima seperangkat alat sterilisasi dan screening dari Kementerian Agama RI, Jumat (17/4).
Alat-alat yang diterima antara lain thermoscanner gun, cairan hand sanitizer, disinfektan, dan berbagai bahan mentah untuk diolah menjadi disinfektan secara mandiri.
Kedua pesantren ini merupakan posko yang diharapkan dapat menyebarkan edukasi anti Covid-19 di kawasan Jakarta Selatan. 
Sejumlah pesantren di Jabodetabek telah terhubung dalam grup gugus tugas yang akan menjadi garda depan pemantauan Covid-19 di pesantren. Pesantren Ar-Rofi'i dan Al-Tsaqafah adalah pesantren ke-25 dan 26 di Jabodetabek yang mendapat mandat sebagai Posko Gugus Tugas.
Melalui gugus tugas ini semua pesantren akan dipantau dinamikanya terkait wabah Covid-19. Hingga 24 April nanti, rencananya akan didirikan 50 Posko di seluruh Jabodetabek.
Pada kesempatan itu tim Kemenag memberikan pembekalan mengenai teknis sterilisasi lingkungan pesantren, pembuatan cairan disinfektan dan hand sanitizer, dan teknis mitigasi apabila ditemukan korban.
Dalam forum kecil yang duduk berjauhan, langkah demi langkah protokol mitigasi Covid-19 diberikan oleh Nurli Faiz, S.KM. Setelah itu alat detektor suhu tubuh diberikan agar pihak pesantren dapat melakukan deteksi dini di lingkungannya.
Dalam pandemi yang mewabah saat ini pesantren diminta meliburkan kegiatan dan melarang santri pulang. Bagi yang sudah di kampung halaman diminta tidak kembali dahulu ke pesantren.
Sebelumnya, sejumlah pesantren di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan mendapat perlakuan serupa dan telah tergabung dalam jalur koordinasi Gugus Tugas.
Pondok pesantren merupakan tempat konsentrasi orang dalam jumlah banyak. Dalam situasi merebaknya pandemi covid-19, pondok-pondok pesantren mendapat pantauan khusus dari Kementerian Agama. Saat ini, banyak hoax turut memperkeruh situasi sehingga banyak pihak menjadi paranoid.
Sekretaris Ditjen Pendis, Imam Safei mengatakan, pemberdayaan pesantren dalam hal ini penting untuk mencegah Covid-19 berkembang di pesantren dengan penerapan kewaspadaan dalam bentuk yang tepat. 
Menurut Plt Direktur PD Pontren Kemenag ini, sejauh ini pesantren masih tergolong steril. Untuk itulah pertahanan diri diperlukan dengan cara menguasai prosedur pencegahan dan penangahannya.
"Ini penting dilakukan karena pandemi Covid-19 terus meluas di Jabodetabek. Pesantren penting memiliki gugus tugas yang terkoordinasi dengan pemerintah," kata Iman Safei.
Bagi pesantren, protokol pencegahan dan penanganan Covid-19 sangat bermanfaat untuk membendung virus korona masuk. "Dengan alat dan bahan seperti ini kita dapat melakukan sterilisasi secara rutin. Tamu-tamu juga akan kita screening dengan detektor suhu tubuh agar lingkungan kami terjaga," kata Dindin Solehudin, pengurus pondok pesantren Ar-Rofi'i.**red