Lagi kabar diperbincangkan oleh warga karena adanya seseorang berstatus hamil didugakan telah terjangkit virus Corona di Kabupaten Karawang.(19/4).
Muncul kabar itu bermula sebaran di medsos berupa whatsapp yang bertuliskan "pada hari Jumat tanggal 17 April 2020 sekira pukul 10.30.WIB,ada kegiatan tracking oleh team Covid 19 terhadap keluarga yang diduga terpapar covid19,di Kecamatan Rengasdengklok.Dan diduga adalah seorang perempuan hamil yang berusia 35 tahun dan yang bersangkutan memiliki riwayat medis mengidap penyakit epilepsi dan asma".
Selanjutnya dalam info tersebut tertuliskan pula,pada hari Kamis tanggal 16 April 2020 sekira pkl 20.00 wib Sdri... dalam keadaan hamil 9 bulan datang ke Puskesmas Rengasdengklok untuk pemeriksaan dengan hasil tensi darah 180 / 120 (darah tinggi),lalu oleh pihak puskesmas setempat dirujuk ke RSUD Karawang untuk dilakukan tindakan medis.
Setelah di RSUD yang bersangkutan dilakukan Rafid Test pertama dinyatakan positif Covid 19 dan yang bersangkutan dilakukan tindakan isolasi dan untuk keluarganya langsung dilakukan tracking oleh team Covid 19 Puskesmas Rengasdengklok dan tidak diperkenankan melakukan kegiatan diluar selama masa ODP.

Sri Rahayu Minta Pemda Karawang Segera Membuka Dapur Umum

Kemudian kabar dari Pakisjaya,Karawang,seorang warga Dusun Bugis Utara bernama Ny Hernah (50) meminta pihak RS Dewi Sri Karawang untuk memberi kepastian terkait penyebab meninggalnya suami tercinta, Samsul Bahri (52), pada Jumat (18/4)
Katanya,sebelum suaminya meninggal dunia,Hernah mengaku sempat diberi informasi oleh pihak RS Dewi Sri bahwa Samsul Bahri positif Covid 19.
“Bahkan saya pernah diminta untuk tidak mendekati dan menyentuh suami saya oleh pihak medis RS Dewi Sri juga menyebut suami saya positif Corona,tapi sampai saat ini kami tidak pernah menerima hasil swab tesnya,” kata Herna kepada awak media, melalui pesan singkatnya, Sabtu (18/4)
Herna menyebut,sebelum meninggal,setahun terakhir, suaminya mengidap penyakit liver.Bahkan,dirinya kerap membawa Bahri untuk berobat ke rumah sakit.
“Saya hanya butuh kepastian,apa benar suami saya meninggal karena positif corona. Kalau positif kenapa kami dari keluarga tidak diberikan hasil tes.Lalu kalau negatif kenapa suami saya dimakamkan layaknya orang positif corona,” ujarnya.
Herna pun mengatakan,suaminya meninggal dunia di rumah sakit paru yang berlokasi di Kecamatan Jatisari,Kabupaten Karawang tak lama setelah dirujuk dari RS Dewi Sri,Sabtu (18/4/2020) pukul 01.00 wib.
Sampai Kabar ini turunkan belum ada keterangan resmi dari Satgas Covid-19 berkaitan kabar di Rengasdengklok dan ungkapan ke awak media oleh Hernah asal Pakisjaya.**ts