Laut Karawang berduka tiga hari terakhir.Terjangan banjir rob tak lazim dengan intensitas besar,mampu meringsek material bangunan pariwisata, tambak hingga pertanian.Bahkan, ancaman Rob, masih diprediksi terus terjadi sampai 7 Juni mendatang. Ditengah duka melanda dengan beragam kerugian fisik dan non fisik, para nelayan dan kepala Desa, balik menyindir empati para calon-calon Bupati dan Anggota DPRD Karawang yang dianggap cenderung cuek atas nasib mereka.(05/6/2020).

"Laut mengamuk itu sudah tiga hari, mereka masih saja tebar pencitraan, seremonial dan politisasi di perkotaan. Masa iya masih belum tahu juga. Kemana rasa empati mereka terhadap warga pesisir yang sudah banyak ngungsi akibat Rob ini," Sindir Kades Ciparagejaya Kecamatan Tempuran,H Kabun S.pd kepada pelitakarawang.com, Jumat (5/6).
Senada dikatakan Manajer TPI Ciparage,Kartono.Untuk para balon Pilbup,seharusnya sudah waktunnya melihat dan memperhatikan nasib warga pesisir karawang. 

Di ujung Karawang, pantai dan laut punya potensi besar dari tambak ikan dan udang, petani garam hingga beroperasinya 11 TPI yang selalu menyumbang PAD bagi daerah. Tapi, Karawang masih tertinggal jauh dan harus berkaca pada Kabupaten Subang yang hanya memiliki 2 TPI tapi selangkah lebih maju. "Ayo para calon bupati yang baligonya terpampang untuk bangun karawang. Tunjukan empati kalian, jangan hanya tata kota dan mengumbar kekayaan saja. Tapi kami di kampung nelayan juga menyumbang besar pada PAD Karawang. Jangan kuciokam terus pesisir kami, " Keluhnya.

Ia meminta, paska abrasi dan Rob besar ini berakhir, tolong benahi aspirasi masyrakat kami dari nelayan. Apakah karawang tidak sanggup untuk sekedar membuat turap penahan gelombang? Meminta sabuk pantai dan lainnya untuk pencegahan. "Mereka selalu banggakan visi tata kota, kami juga butuh perhatian, " Tandasnya. (Rd)