Pemerintah Indonesia mengumumkan hingga Sabtu (18/7/2020) pukul 12.00 WIB, total pasien terkonfirmasi virus corona Covid-19 tembus 84.882 orang. Jumlah ini bertambah 1.752 kasus.


Jumlah ini sudah melampaui jumlah kasus corona di China yang mencapai 83.130 kasus berdasarkan data Worldometer. China merupakan episentrum pertama Covid-19 di dunia.
Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menjabarkan sebanyak 1.434 orang sembuh sehingga totalnya menjadi 43.268 orang dan 59 orang yang meninggal atau totalnya 4.016 orang.

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo dengan tegas mengatakan bahwa COVID-19 bukan sebuah rekayasa atau konspirasi yang dibuat oleh pihak-pihak tertentu. Hal itu disampaikan Doni ketika memberi arahan dalam Rapat Koordinasi bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Daerah Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Kamis (16/7).

"COVID-19 bukan rekayasa, COVID-19 bukan konspirasi. COVID-19 menjadi mesin pembunuh, ibaratnya COVID-19 ini adalah malaikat pencabut nyawa," tegas Doni.

Doni perlu menegaskan mengenai hal itu karena masih ada pihak-pihak yang menganggap COVID-19 ini rekayasa.

Menurutnya, pemahaman itu tidak bisa dibiarkan. Menurut data global, setengah juta jiwa telah menjadi korban.

Di sisi lain, pemahaman masyarakat yang masih menganggap COVID-19 merupakan konspirasi juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan publik kepada upaya yang dilakukan oleh pemerintah. Sehingga tingkat kepedulian dan kedisiplinan masyarakat menurun dan dapat menjadi ancaman peningkatan angka kasus.
Oleh sebab itu, Doni mengimbau agar seluruh komponen pemangku kebijakan di daerah, khususnya wilayah Provinsi Jawa Timur dapat memberikan narasi yang benar dan utuh kepada masyarakat tentang COVID-19.

"Kita harus memberikan narasi yang utuh tentang COVID-19," jelas Doni.***