Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengomentari Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo atau Pasha Ungu yang mewarnai rambutnya menjadi pirang.

Mendagri Tito Karnavian

Meski belum ada aturannya, kata Tito, selayaknya birokrat negara memberikan contoh dan etika yang baik kepada masyarakat.

"Harus bertindak negarawan, di antaranya termasuk penampilan," kata Tito di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (31/7/2020)

Tito memahami jika Pasha berlatar belakang seniman sebelum menjadi Wakil Wali Kota Palu. Tapi seharusnya Pasha bisa menempatkan diri saat dirinya sedang menjabat sebagai birokrat.

"Saya mengharapkan Mas Pasha jiwa birokratnya sekarang lebih kental. Jiwa senimannya tidak harus hilang. Tapi kan tidak harus mengubah penampilan rambut," ujar Tito.

Sementara itu Pasha sudah mengomentari kritik terhadap penampilannya yang mewarnai rambutnya.

"Apakah hari ini dengan berambut kuning itu salah, saya juga tidak dalam kapasitas menjawab itu. Tapi kalau dikatakan tidak biasa, ya jelas tidak biasa," katanya saat ditemui di ruang kerjanya.

Namun Pasha menyesalkan kritik tersebut. Menurutnya mengapa orang tidak bertanya alasannya mewarnai rambutnya menjadi pirang.

"Kenapa saya berambut kuning? Kan orang enggak nanya. Jawaban saya adalah, hari ini selama tiga hari ke depan saya sedang melaksanakan project untuk membuat video klip. Ini salah satu yang membuat saya harus ada yg berbeda di single kedua ini," papar Pasha.

Pasha beranggapan pewarnaan rambutnya bukan merupakan kesalahan. "Yang salah itu, jika Pasha berambut kuning tapi tidak bekerja, tidak bertugas, kemudian meninggalkan kewajiban-kewajibannya," katanya.

Pasha berterima kasih untuk semua kritik yang ditujukan kepadanya. Dia memastikan pewarnaan rambut ini hanya sementara, dan hanya untuk kepentingan syuting video klip single-nya.

"Setelah proses syuting beres, ini akan kembali hitam lagi," tutupnya.***