Babak "panas" Pilkada Karawang 2020 sudah mulai sejak turunnya SK dari DPP partai-partai pengusung yang memberikan surat dukungan kepada Paslon jagoannya.(22/8/2020).Tertentunya kondisi tersebut membuat sugesti tersendiri bagi para pendukung atau loyalisnya. 

Atas kondisi tersebut, seorang warga meminta agar semua pihak tidak terprovokasi atau memprovokasi saat mensosialisikan Paslon masing-masing dalam dunia nyata ataupun lewat medsos.

Soma sebagai salah satu warga juga pemilih di Karawang mengutarakan, rasa mirisnya ketika menalaah keadaan dalam medsos yang terfokus Pilkada Karawang 2020.

Bila terus seperti kejadian beberapa waktu yang lalu, dari cerita postingan gambar dan kalimat lalu muncul komentar-komentar berupa gambar atau kalimat atau kata tertentu seakan atau isinya saling ejek juga ujar kebencian, bukan tidak mungkin akan banyak saling lapor terkait pelanggaran IT, ungkap Soma.

Medsos
Kepada "pendukung tiga Paslon Pilkada Karawang 2020 " dan yang bermain medsos untuk bersosialisasinya sangat diharapkan bisa bijak, tidak provokasi dan mengubar SARA atau, tak tebar hoaks. Kenapa demikian, ungkap Pria lulusan Unsika ini. Karena bila terus dijalankan sperti itu akan memunculkan kegaduhan dalam proses pilkada,  terlebih Karawang sudah dicap secara nasional sebagai salah satu daerah Pilkada rawan dengan konplik,tegasnya.

Soma pun meminta Kepada para Paslon untuk lebih bisa mengingatkan para pendukungnya untuk bersifat Arif dan bijaksana dalam bermain medsos agar tidak terganggunya pelaksanaan dan penyelenggaran Pilkada Karawang 2020.**ty