Muhammad Aras mengimbau Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan (Balitbang Kemenhub) untuk segera meninjau seluruh jembatan timbang yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Mengingat, di beberapa wilayah jembatan timbang tidak lagi dimanfaatkan secara maksimal.

Padahal, tutur Aras, jembatan timbang sangat besar manfaatnya untuk mencegah darurat truk kelebihan muatan dan kelebihan dimensi atau ‘Over Dimension Over Load’ (ODOL). Hal itu disampaikan Aras saat mengikuti RDP Komisi V DPR RI dengan Sekjen, Irjen, Kepala Balitbang dan Kepala BPSDM Kemenhub di Ruang Rapat Komisi V DPR RI, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Rapat digelar secara fisik dan virtual.

“Untuk Balitbang (Kemenhub), di beberapa daerah ini marak seolah-olah jembatan timbang tidak dimanfaatkan. Sehingga, tentu kita ingin melihat sejauh mana pemanfaatan jembatan timbang yang ada apakah masih dibutuhkan atau memang masih perlu untuk ditingkatkan,” ujar legislator dapil Sulawesi Selatan II tersebut.

Di sisi lain, Aras mendorong BPSDM Kemenhub membuka akses transparansi pelatihan seluas-luasnya. Dengan terbukanya akses transparansi pelatihan, tuturnya, maka Komisi V DPR RI dapat melakukan fungsi pengawasan serta dapat memberikan penilaian terhadap pelatihan yang diselenggarakan.

“Untuk BPSDM, tentu banyak sekali pelatihan-pelatihan yang akan terus dilakukan terus terutama di Sulawesi Selatan. Saya tentu berharap, pelatihan tersebut bisa diakses untuk Komisi V melihat sejauh mana proses yang terjadi disana. Sehingga, tentu kami juga bisa memberikan penilaian terutama pengawasan dari kami agar pelatihan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya,” pungkas politisi F-PPP itu. **Ts