Seorang calon bupati di Pilkada Karawang 2020, Ahmad Zamakhsyari alias Kang Jimmy angkat bicara terkait isu cabup yang berutang ke tukang bakso senilai Rp 3,4 juta dan masih menyisakan Rp 2,6 juta saat kampanye dua bulan lalu.

Jimmy mengaku cabup yang berutang pada tukang bakso itu bukanlah dirinya.

Menurut Jimmy, kalau ada yang menyebut cabup yang utang ke tukang baskso itu adalah Jimmy atau cabup nomor urut 3 itu adalah fitnah.

"Kepada siapapun yang mencoba fitnah saya, jangan menebar kebencian. Rumah saya terbuka untuk siapapun. Jika memang benar saya punya utang Rp 3,4 juta, pasti akan saya bayar. Meskipun saya ini kan cabup yang paling miskin di antara cabup lainnya. Tolong datang saja ke rumah jika memang benar saya punya utang. Insya Allah ada uang senilai itu," ujarnya, Kamis (26/11/2020).

Jimmy sangat menyesali adanya fitnah semacam ini di pilkada Karawang.

Dia justru mendoakan kepada siapapun yang menjelek-jelekkannya atau memfitnahnya untuk segera mendapatkan hidayah.

"Maaf ya, saya sih tidak apa-apa dijelekkan. Yang pasti saya berdoa semoga diberikan hidayah orang itu. Jika memang benar saya punya utang datang saja ke rumah saya," kata Jimmy.

Sebelumnya tersiar kabar kurang sedap perkara baso dan viral didunia Maya.

Setelah debat kandidat Pilkada Karawang, jagat media sosial di Karawang mendadak heboh. Pasalnya, ada seorang anak tukang bakso yang memposting keluhan terhadap salah seorang kandidat.

Akun dengan nama Yulia Uwie menceritakan kisah bapaknya yang berjualan bakso, di daerah Adiarsa Barat. Beberapa waktu silam, ada salah satu calon yang mendatangi wilayah Adiarsa dan rombongannya menyerbu lapak bakso bapak Yulia.

Total bakso yang habis dimakan rombongan calon tersebut lebih dari Rp 3,5 juta, namun hanya dibayar tunai Rp 500 ribu. Satu bulan kemudian tim pasangan itu membayar sisa pesta bakso Rp 750 ribu.

Namun hingga saat ini, calon tersebut tak kunjung membayar sisa hutangnya kepada tukang bakso sebesar lebih dari Rp 2 juta. Usai memaparkan janji politiknya dalam debat kandidat, calon penghutang bakso itu disindir melalu media sosial FB.

Saat ditelusuri, postingan Yulia Uwie, ternyata dibenarkan oleh Yusuf, pedagang bakso di Adiarsa Barat, Karawang. Dia menuturkan postingan itu tidak mengada-ada.

Facebook " Baso"

Tangkapan layar postingan tentang keluhan tukang baso yang tidak dibayar oleh salah satu kandidat Pilkada Karawang. (Dodo Rihanto/Pikiran-Rakyat)

"Setelah makan-makan bakso, tim pemenangan membayar Rp 500 ribu. Sebulan kemudian bayar lagi Rp 750 ribu, tinggal sisanya," kata Yusuf, Kamis, 26 November 2020.

Yusuf mengaku telah berupaya menagih kepada sejumlah tim pemenangan pasangan tersebut. Namun, kata Yusuf, upayanya itu tak kunjung berhasil.

"Saya berupaya datang ke rumah beliau, tapi dihalangi tim pemenangan. Mereka berjanji akan membayar agar saya pulang tapi sampai sekarang sisanya belum juga dibayarkan," kata Yusuf seperti ditulis wartawan PR, Dodo Rihanto.

Tak lama berselang beredar rekaman suara Ahmad "Jimmy" Zamakhsyari yang terkesan mengklarifikasi isu bakso tersebut. Dalam rekaman itu Jimmy meminta pihak-pihak yang memfitnah dirinya untuk tidak menebar kebencian.

"Rumah saya itu terbuka untuk siapapun. Jika memang saya punya utang cuma Rp 3 juta silahkan datang saja ke rumah," ujar Jimmy dalan rekaman itu.**