BMKG umumkan pada 30 November 2020 akan terjadi salah satu fenomena alam yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, yaitu shalat Gerhana Bulan.

Gerhana Bulan akan mulai terjadi pada Pukul 14.32 WIB, Pukul 15.32 WITA, dan 16.32 WIT. Dan untuk menyaksikan Gerhana Bulan penuh puncaknya terjadi pada pukul 16.42 WIB, 17.42 WITA, dan Pukul 18.42 WIT.

Sebagai bentuk kesaksian atas fenomena alam Gerhana Bulan, disunahkan melaksanakan shalat khusuf dan perbanyak bacaan tasbih.

Adapun pengamat yang berada di sebelah Barat garis Puncak tidak akan mengamati puncak Gerhana Penumbra karena posisi bulan masih di bawah horison saat peristiwa itu terjadi.

Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Australia, sebagian besar Asia bagian Timur, dan sebagian kecil Samudera Hindia.

Proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di sebagian besar Amerika bagian Selatan, Samudra Atlantik bagian Utara, dan sebagian kecil Eropa.

Gerhana ini tidak akan dapat diamati di seluruh Afrika, sebagian besar Eropa, sebagian besar Asia bagian Barat, sebagian besar Samudra Hindia bagian Barat, dan sebagian besar Samudra Atlantik bagian Selatan. Dikutip mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Dalam hukum agama, Gerhana Bulan Penumbra masuk sebagai Gerhana Bulan atau Khusuf yang merupakan fenomena alam yang terjadi ketika bumi, matahari, dan bulan berada pada satu garis lurus yang sama. Artinya posisi bumi berada di antara bulan dan matahari.

Lalu, apa yang harus kita lakukan saat gerhana bulan? Sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk salat gerhana bulan. Berikut ini ada bacaan niat, doa dan tata cara salat gerhana bulan yang lengkap untuk bisa kamu praktikkan.

1. Mendirikan salat gerhana ketika bulan mulai tertutup

Kamu bisa melaksanakan salat gerhana bulan ketika bulan tertutupi setengah, penuh, hingga kembali pada kondisi normal. Salat bisa dilakukan di rumah atau di masjid secara sendiri atau berjemaah. Salat gerhana bulan terdiri dari dua rakaat.

2. Niat salat gerhana bulan

Jika kamu sebagai imam, bisa membaca niat:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً لله تَعَالَى

"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini imaman lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah SWT.”

Sedangkan, untuk makmum niatnya:

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ مَأمُومًا لله تَعَالَى

"Ushalli sunnatal khusuf rak'ataini makmuman lillahi ta'ala."

Artinya: "Saya salat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”

3. Tata cara salat gerhana bulan

  • Takbiratul Ihram.
  • Membaca surat Al-Fatihah dan disunahkan membaca surat yang lebih panjang, misalnya Al-Baqarah.
  • Ruku, bacalah dengan perlahan, karena disunahkan ruku lebih lama seperti berdiri.
  • Berdiri kembali dan membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan surat yang lebih panjang dari sebelumnya.
  • Ruku lagi. Bacalah doa lebih perlahan dari sebelumnya.
  • I'tidal.
  • Sujud.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Berdiri untuk rakaat kedua
  • Rakaat kedua
  • Berdiri membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek.
  • Ruku lebih lama dari sebelumnya.
  • Berdiri kembali dan membaca surat pendek.
  • Ruku lagi, tapi bacaan lebih pendek dari ruku sebelumnya.
  • I'tidal.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Tahiyat akhir.

5. Mendengarkan kutbah

Ketika salat gerhana berjemaah, dianjurkan mendengarkan kutbah dan beristigfar bersama-sama. Berdoa dengan khusyuk memohon pertolongan Allah agar terhindar dari segala peristiwa buruk.

Ulama menganjurkan dalam situasi gerhana bulan masih berlangsung, perbanyaklah mengucap tasbih al-Baqiyatush Sholihat, seperti berikut:

سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله، الله أكبر

“Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallaahu Allahu Akbar”.

Artinya:

“Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tiada Tuhan, melainkan Allah. Allahlah Yang Maha Besar.”

Itulah niat, doa, tata cara salat gerhana dan zikir yang bisa kamu lakukan. Sesungguhnya mendirikan salat jauh lebih baik daripada kamu hanya mengungkapkan kecemasan atas fenomena tersebut. **