Presiden Jokowi kembali membagikan bantuan modal kerja (BMK) kepada pedagang kecil di Halaman Istana Bogor. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengajak seluruh pedagang untuk mengikuti program vaksinasi corona.

Apalagi, kata Jokowi, MUI akan mengeluarkan sertifikat kehalalan vaksin corona.

"Saya harapkan semuanya mau, tidak ada yang menolak karena vaksin juga sudah diikuti MUI, Kemenag sampai di pabriknya, diikuti. Dari MUI juga akan mengeluarkan kehalalan vaksin itu," kata Jokowi, Jumat (18/12).

Jokowi menjelaskan meski sudah divaksin, belum tentu keadaan akan langsung kembali normal. Sebab untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, setidaknya 70 persen masyarakat sudah harus disuntik.

Vaksin

"Memerlukan waktu sehingga sekali lagi, begitu besok divaksin itu belum tentu keadaan langsung normal itu enggak. Karena baru beberapa divaksin. Butuh menyuntik satu-satu," tuturnya.

"Kenapa harus 70 persen supaya terdapat yang namanya kekebalan komunal. Herd immunity kalau 70 persen, misalnya kumpul di sini sudah divaksin 70 persen, yang 30 persen enggak divaksin itu sudah aman karena sudah dipagari vaksin, itu namanya kekebalan komunal," jelasnya lagi.

Jokowi optimistis keadaan akan kembali normal pada tahun depan. Ia berharap Indonesia tidak masuk pada gelombang kedua penyebaran corona seperti yang terjadi di negara-negara Eropa.

"Kita hitung-hitung pada posisi normal dan moga-moga enggak ada yang kayak di Eropa, Jerman, Prancis, Spanyol, Italia ada gelombang kedua. Moga-moga kita semua disiplin pakai masker semuanya sehingga yang namanya gelombang kedua enggak ada," ujarnya.

Jokowi mengajak seluruh pedagang untuk selalu mematuhi protokol kesehatan. Ia sekali lagi menegaskan jangan sampai Indonesia memasuki gelombang kedua penyebaran corona.

"Jaga jarak, tidak masuk ke tempat kerumunan, habis kegiatan cuci tangan, semuanya disiplin. Semoga kita enggak ada gelombang kedua," pungkasnya.***Kumparan