Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana memanggil pihak Rektorat Universitas Negeri Karawang ( Unsika ) menyusul terjadinya klaster COVID-19 di perguruan tinggi tersebut.

Bupati

Selaku Ketua Satgas Karawang, Cellica mengaku kecewa dengan pihak rektorat karena tidak menjalankan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan lokakarya sehingga banyak yang terpapar usai acara. Setelah dilakukan tracing oleh satgas , terdapat 40 orang yang terpapar dan menjalani isolasi.

“Saya sudah memanggil pihak Unsika dan meminta penjelasan kenapa sampai terjadi klaster Unsika. Padahal selaku pendidik, harusnya mereka menjadi yang terdepan dalam menjalankan protokol kesehatan,” kata Cellica, Rabu (6/1/21). (Presiden Jokowi Minta Gubernur Divaksinasi Pertama, Ganjar: Saya Siap!)

Menurut Cellica, dia menerima laporan jika Unsika melakukan kegiatan lokakarya di salah satu hotel beberapa waktu lalu tanpa memerhatikan protokol kesehatan. Salah satunya mengundang orang banyak mencapai 100 orang lebih. “Ini tidak boleh, pastinya mereka tidak minta izin. Sebab kalau minta izin pasti tidak kita kasih,” tuturnya.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Karawang, Fitra Hergyana menambahkan, dari hasil tracing sebelumnya jumlah yang terpapar sebanyak 30 orang. Kemudian terjadi penambahan lagi sebanyak 10 orang hingga totalnya 40 orang yang terpapar dari klaster Unsika. “Hari ini ada penambahan lagi 10 orang jadi jumlah totalnya 40 orang. Sampai saat ini kami masih melakukan tracing, " kata Fitra.

Menurut dia, koordinasi pihak Unsika dengan Satgas terlalu lemah hingga terjadi klaster Unsika. Saat awal terjadi penyebaran COVID-19 pihak Unsika terkesan tertutup dari Satgas COVID-19. “Ini inisiatif kita untuk mencari tahu kejadian di Unsika. Setelah kita ketahui jelas mereka melakukan pelanggaran,” tukasnya.***