Kementerian Perdagangan memastikan mulai besok tidak ada lagi pedagang daging yang melakukan aksi mogok. Sebab, pemerintah telah mempertemukan pedagang daging dengan distributor daging yang murah.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan pada hari ini pedagang dipertemukan oleh Direktur Utama PT Suri Nusantara Jaya, salah satu distributor daging yang masih memiliki stok daging sebanyak 17 ribu ton.

"Jadi alhamdulillah para pedagang bisa kita pertemukan dan berkomitmen mulai besok mereka sudah mulai berjualan lagi dengan daging yang relatif murah dan terjangkau masyarakat," kata Suhanto di Bekasi, Kamis, 21 Januari 2021.

Selain aksi mogok yang dilakukan para pedagang pasar rakyat, Suhanto juga menjelaskan, penyebab utama kelangkaan daging adalah melambungnya harga daging impor. Rata-rata harga daging impor asal Australia selama enam bulan terakhir adalah USD2,8 per kilogram atau naik menjadi USD3,8 per kilogram.

"Memang belakangan ini ada kenaikan dari negara asal, yaitu dari impor yang berasal dari Australia di mana enam bulan belakangan ini harga per kilo dari rata-rata USD2,8 sekarang sudah mencapai USD3,8. Sehingga mereka meminta untuk pemerintah menurunkan harga," tuturnya.

Suhanto juga menambahkan, sebagai upaya menekan harga daging yang sedang tinggi tersebut, dalam jangka pendek pemerintah akan berkoordinasi dengan para pedagang termasuk Asosiasi Pedagang Daging Indonesia.

Pedagang Daging

"Dalam jangka pendek ini kami dari kemendag berkoordinasi dengan para pedagang dan sekjen asosiasi pedagang daging, kami mencoba mempertemukan sumber daging yang masih bisa dijangkau oleh masyarakat," pungkasnya.***ts-medcom.