Keren, Kabupaten Ini Bakal Menjadi Percontohan Sekolah Penggerak di Indonesia
Kabupten Garut ditunjuk untuk menjadi percontohan sekolah penggerak di Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Garut, Rudy Gunawan.
Rudy menyatakan, pihaknya akan memberikan perhatian khusus untuk mendukung dan menyukseskan Sekolah Penggerak ini. “Kami tentunya berterima kasih sekali Kabupaten Garut bisa dijadikan sebagai percontohan pertama sekolah penggerak. Sekali lagi, kami, saya terutama mempunyai atensi perhatian khusus setiap ada zoom meeting atau arahan-arahan dari Bapak Menteri (Kemendikbud, Nadiem Makarim) melalui Kepala Dinas Pendidikan menyampaikan kepada saya, saya pasti hadir untuk mendengarkan karena Kabupaten Garut serius ingin menyukseskan sekolah penggerak dan tentu menjadi contoh karena ini adalah sekolah yang akan dijadikan dasar untuk melaksanakan atau mencapai tujuan daripada visi pendidikan Indonesia”, ujar Rudy.(12/2/2021).
Ia menyebutkan, bahwa sekolah penggerak penting karena nilai-nilai Pancasila teraplikasi dalam pendidikan di sekolah penggerak ini. “Sekolah penggerak ini penting sebagaimana dijelaskan oleh Bapak Menteri pada zoom meeting yang saya ikuti adalah bagaimana lima unsur yang ada di dalam Pancasila ini bisa teraplikasi di dalam pendidikan bergotong royong, pendidikan yang berkolaboratif, pendidikan yang didasarkan kepada profesionalisme dan teknologi tentunya ini akan menjadikan murid-murid kita menjadi murid-murid yang cerdas, murid-murid juga selain cerdas mempunyai jiwa-jiwa empati jiwa, gotong royong dan tentu berakhlakul karimah,” ungkapnya.
Rudy mengatakan, pihaknya akan melaksanakan kewajiban pemerintah daerah untuk mendukung program ini salah satunya dengan memberikan politik anggaran. “Dan bagi kami di daerah ini akan kami laksanakan, apa yang menjadi kewajiban daerah kami akan laksanakan dengan memberikan politik anggaran, kami support dengan anggaran dan tentunya di Kabupaten Garut dalam rangka pelaksanaan Sekolah Penggerak ini saya akan memimpin langsung supaya kesulitan-kesulitan yang terjadi di lapangan ini bisa dapat diatasi kepala daerah dan juga Dinas Pendidikan,” tutur Rudy.
Ia berharap dengan program ini bisa meningkatkan kualitas generasi muda di Indonesia menghadapi era serba digital yang saat ini banyak ditemui. “Kami berharap bahwa apa yang menjadi bagian harapan untuk mempercepat bagaimana generasi muda Indonesia mempunyai level baik dari level yang berhubungan dengan kecerdasan, level dari keahlian, level yang berhubungan dengan wawasan yang bersifat internasional yang mempunyai wawasan dengan teknologi bukan saja 4.0, tapi 5.0, atau 6.0 atau seterusnya.” pungkasnya.***