Akibat Covid 19, maka perayaan Imlek 2572 ditiadakan. Hal ini disampaikan Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Provinsi Maluku, Wilhelmus Jauwerisaa, Senin (1/2).

Foto Imlek

Dirinya mengakui, perayaan Imlek selama tidak lepas pisahkan dari acara yang telah melekat kepada budaya masing-masing daerah. Namum untuk tahun ini, kata dia realitas secara nasional Indonesia, khususnya perayaan Imlek diharapkan dibuat secara sederhana di rumah masing-masing. Tidak diperkenakan melaksanakan ritual atau ressepsi dengan mengumpulkan masyarakat melebihi dari kapasitas, dikarenakan masih dalam pandemi Covid-19.

Karena menurutnya, apala arti satu budaya tetapi mengabaikan kemanusian. "Olehnya itu kita utamakan kemanusiaan. Jadi secara nasional Imlek ditiadakan secara seremonial tetapi diizinkan dalam pengertian di buat di rumah masing-masing, diharapkan jangan ada kunjung mengunjungi," pintanya

Oleh karena itu, kembali dirinya menegaskan perayaan Imlek tahun ini ditiadakan. Dengan harapan, hikmat dari semua ini Pandemi minimal bisa mencegah, jangan sampai ada lagi klaster baru.

Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) Provinsi Maluku, Wilhelmus Jauwerisaa (Humas)

"Sehingga kita mengharapkan pandemi betul-betul kita minimal bisa mencegah jangan sampai ada lagi klaster yang baru," harapnya.***Gatra