Kasus covid-19 telah menyebar di seluruh dunia. Per hari ini, Kamis, 17 Juni 2021, total kasus covid-19 di seluruh dunia mencapai 177.043.560.

Foto ilustrasi

Belakangan kasus covid-19 kembali meningkat, padahal vaksinasi sudah mulai diberlakukan di beberapa negara. Meski demikian, banyak juga negara yang mengalami penurunan infeksi covid-19 harian.

Tak heran jika di beberapa negara, kebijakan untuk menggunakan masker dicabut. Selama pandemi, masker menjadi barang wajib yang digunakan penduduk dunia untuk mencegah virus korona semakin berkembang.

Berdasarkan berita dilansir Medcom, ada beberapa negara yang telah mencabut kebijakan penggunaan masker, baik sebagian maupun sepenuhnya. Berikut daftarnya:

1. Israel

Israel menjadi negara pertama yang menghapus kebijakan penggunaan masker. Kebijakan ini dicabut setelah mereka mendeklarasikan bebas covid-19 pada April lalu.

Tak hanya itu, Israel juga sudah memvaksinasi 70 persen populasinya. Negara itu dilaporkan tidak memiliki kasus covid-19 sejak 24 April lalu.

Israel menutup seluruh perbatasan di negaranya sebagai langkah untuk mencegah virus semakin menyebar. Dari data John Hopkins University, total infeksi covid-19 di Israel sebanyak 839.720 kasus, dengan 6.428 diantaranya meninggal.

2. Bhutan

Bhutan merupakan salah satu negara yang mencabut penggunaan masker untuk mencegah covid-19. Padahal, negara kecil ini berbagi perbatasan dengan Tiongkok - negara pertama covid-19 ditemukan -,dan India,- negara kedua dengan kasus covid-19 terbanyak di dunia.

Bhutan sebenarnya tidak terlalu terpukul oleh pandemi ini. Mereka bahkan mencatat rekor sebagai negara tercepat yang telah memvaksinasi warganya.

Data pemerintah Bhutan menunjukkan 90 persen populasinya sudah disuntik vaksin covid-19 hanya dalam dua pekan. Bhutan juga menjadi salah satu negara yang mendeklarasikan bebas masker dan covid-19 tanpa berada di bawah penguncian ketat.

Negara ini mencatat total 1.309 kasus covid-19 dan hanya satu kematian akibat virus tersebut.

3. Amerika Serikat

Amerika Serikat sebenarnya masih terus melawan pandemi covid-19. Namun, mereka telah menghapus kebijakan memakai masker bagi warganya yang sudah divaksinasi penuh - dua dosis.

Warga AS yang telah melakukan vaksinasi dosis penuh, tidak perlu lagi menggunakan masker di luar ruangan saat berlari, berjalan, dan perkumpulan kecil. Namun, masker tetap dibutuhkan ketika berada dalam pertemuan skala besar, seperti kegiatan olahraga.

Baru-baru ini, pemerintah wilayah California menghapus pembatasan sosial. Jadi, tidak ada lagi batasan kapasitas di taman hiburan, restoran, bar, ataupun supermarket.

Pada masa awal pandemi covid-19, California menjadi negara bagian pertama di AS yang memberlakukan penguncian. Namun, saat ini California menjadi wilayah dengan tingkat infeksi terendah di AS, yakni di bawah satu persen.

Negeri Paman Sam mencatat total infeksi covid-19 sebanyak 33.498.511 dengan 600.653 kasus diantaranya meninggal. Dengan jumlah tersebut, AS menjadi negara paling terpukul di dunia akibat covid-19.

4. Selandia Baru Sejak awal pandemi, Selandia Baru menjadi salah satu negara yang paling diacungi jempol dalam menghadapi covid-19. Perdana Menteri Jacinda Ardern banjir pujian dari dunia karena respons cepatnya.

Selandia Baru merupakan salah satu negara tercepat yang menetapkan kebijakan bebas masker secara nasional.

Negara di Pasifik selatan ini melaporkan total infeksi covid-19 sebanyak 2.658 kasus, dengan 26 kematian.

5. Tiongkok

Tiongkok adalah negara pertama covid-19 ditemukan. Kini, negara ini menjadi salah satu yang bebas masker.

Negeri Tirai Bambu pernah menjadi negara paling terpukul akibat covid-19 di awal pandemi. Namun, Pemerintah Tiongkok dengan sigap memberlakukan pembatasan dan penguncian cepat.

Warga Tiongkok dipaksa untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan, seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan bahkan memakai masker. Kini, hasil dari disiplin itu terlihat dan membuat mereka menjadi salah satu negara pertama yang mencabut kebijakan wajib memakai masker.

Sejak awal pandemi hingga kini, Tiongkok mencatat 90.908 kasus covid-19 dengan 4.636 kematian.

Negara-negara di atas tentu saja menerapkan prinsip wajib memakai masker dan mengikuti protokol kesehatan, bahkan mengalami penguncian (lockdown) ketat. Namun, kedisiplinan membuahkan hasil, tak hanya kasus covid-19 yang semakin turun, tapi juga pencabutan aturan menggunakan masker.

Di Indonesia sendiri saat ini kasus covid-19 terus bertambah banyak setiap harinya. Banyak yang sudah mengabaikan protokol kesehatan.

Indonesia juga telah melakukan vaksinasi, meski demikian, hal tersebut tidak menjamin kita tidak tertular covid-19. Karenanya, disiplin protokol kesehatan diperlukan agar Indonesia bisa bebas masker seperti negara-negara tersebut.***