Sebanyak 11 SMK Negeri dan Swasta di Karawang, ditunjuk sebagai sekolah penggerak yang mulai start realisasinya di Tahun Ajaran (TA) 2021/2022 pertengahan Juli ini. Terhitung 5 - 15 Juli ini, stakholder dari SMK Penggerak tersebut selenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) yang di garap P4PTK Bandung secara virtual. 
Kepala SMK Indonesia Mas Saat Diklat Sekolah Penggerak secara Virtual


"Iya, ada 11 SMK baik Negeri maupun swasta yang di tunjuk jadi sekolah Penggerak ini. Seperti apa skema dan sistemnya yang akan diterapkan di tahun ajaran 2021/2022 ini, ya ini kita sedang ikuti terus diklatnya secara virtual sampai 15 Juli mendatang, " Kata Kepala SMK Indonesia Mas Cilamaya, Mulyadi Rusmianto baru-baru ini.

Mengutip pernyataan Mendikbud RI Nadiem Makarim, Mul menyebut bahwa sekolah penggerak itu bukanlah sekolah unggulan, tetapi sekolah yang nantinya diharapkan memiliki output yang diharapkan diatas level yang diharapkan, lingkungannya yang nyaman, belajarnya aman, inklusif dan menyenangkan. Pelajarannya sebut Mul, berpusat pada murid dan penyempurnaan dari sebelumnya dimana sekolah penggerak ini, harus ada kolaborasi antara Pusat dan daerah. " Pendampingan sekolah penggerak ini bukan jangka pendek, tapi selama tiga tahun, jadi kolaborasi antara pusat dan daerah memang sangat diperlukan. Termasuk anggaran yang dominasinya untuk peningkatan kapasitas SDM warga SMK," Katanya.

Intervensi pada sekolah penggerak, sambung Mul, dilakukan secara holistik, bukan saja literasi tetapi juga intervensi guru dan digital. Semuanya komplit di program paket holistik, mulai dari perencanaan belajar, pendampingan dan berkaitan dengan semua variabel. "Ruang lingkup SMK Penggerak ini, semua akan ada perubahan kemajuan ke tahap berikutnya, " Tutupnya. (Rd)