Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, izin dibukanya tempat destinasi wisata yang dimaksud oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak terlepas dari penurunan zona kedaruratan di Jawa Barat.

Foto ilustrasi

Menurut dia, saat ini tidak ada lagi zona merah di 27 kabupaten kota dan secara teknis, keputusan pembukaan destinasi wisata tetap bergantung pada kebijakan setiap pemerintah kabupaten kota.

Sejauh ini, rata-rata setiap daerah masih fokus dengan perluasan jangkauan dan percepatan realisasi vaksinasi Covid-19.

“Yang memberikan ijin itu pemerintah kabupaten kota. Tapi sekarang fokusnya adalah vaksinasi. Pak menteri juga tadi bilang ada target 34 juta vaksinasi untuk pelaku industri parekraf, kami di daerah akan terus berkoordinasi dan menyelenggarakan sentra vaksinasi di berbagai wilayah, semua masih berproses,” kata Dedi Taufik, Minggu (22/8).

Sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability) dari Kemenparekraf sejauh ini sudah didapatkan oleh sekitar 798 perusahaan atau pengelola industri pariwisata.

Jumlah tersebut, kata Dedi Taufik, akan terus bertambah dan hal ini berkaitan dengan kesiapan para pelaku pariwisata.

Di sisi lain, Dedi Taufik menjelaskan vaksinasi di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Padalarang, ini sudah berjalan dari tanggal 20 hingga 24 Agustus 2021.

Acara ini merupakan hasil kerja sama dari Kemenparekraf, TNI, Disparbud Jabar, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat hingga Doktora Clinic sebagai vaksinator petugas screening dan observasi.

Sasaran dalam vaksinasi adalah pelaku industri pariwisata, ekonomi kreatif, dan masyarakat umum yang tinggal di sekitar Pusdikkav. Sekitar 7.000 dosis vaksin disediakan dalam kegiatan ini.(aku)