Polrestro Jakarta Timur masih mendalami kasus pencurian besi di proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung. Sebab, jumlah kerugian mencapai miliaran rupiah. Sebagaimana disampaikan Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Erwin Kurniawan, saat gelar perkara di Polres Jakarta Timur, Senin 8 November, aksi pencurian sudah berjalan 6 bulan.

"Pelaku telah menjual sebanyak 111.081 kilogram (111,081 ton). Ini sudah berlangsung enam bulan. Ini cukup mencengangkan," kata Kombes Pol Erwin Kurniawan kepada di Polres Jakarta Timur, Senin 8 November.

Sejumlah pertanyaan muncul, apakah ada keterlibatan pihak internal, dalam hal ini PT WIKA sebagai pihak yang dirugikan, membantu para tersangka dalam melakukan aksinya.

Koordinator Corporate Communication PT Wika, Fekum Ariesbowo dalam pemberitaan Sindonews, Rabu 10 November, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan dugaan tersebut.

"Masih dalam investigasi polisi, jadi belum bisa memberikan jawaban lebih lanjut," kata Fekum.

Fekum tidak ingin mendahului pihak kepolisian, oleh karena itu ia menyerahkan sepenuhnya kepada Polres Jakarta Timur yang menangangi kasus ini.

"Tidak ingin mendahului investigasi, saya menghormati proses yang berlangsung dulu," ujarnya.

Fekum kembali mengatakan, jika hasil investigasi kepolisian rampung pihaknya akan memberikan jawaban terkait dugaan keterlibatan orang dalam atas kasus pencurian besi proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung yang menimbulkan kerugian Rp1 miliar lebih.

"Bilamana sudah clear, hasil investigasinya sudah bisa terlihat lebih jelas, subjek-subjeknya siapa terus kemudian kira-kira apa yang menjadi penyebabnya dan lain-lain, nanti akan kami konfirmasikan lebih lanjut," terang Fekum.(Voi)