Mabes Polri mengimbau kepada para kapolda dan kapolres untuk menjaga marwah institusi setelah menerima teguran dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menekankan bahwa kapolda dan kapolres dan jajarannya untuk profesional dalam bertugas.

"Pada prinsipnya hal tersebut merupakan peringatan bagi para Kasatwil untuk lebih berhati-hati dan tetap menjaga marwah dan profesional dalam bertugas," ujar Dedi, dikutip dari Tribunnews.com.

Di sisi lain, ia menyebut, pihaknya berkomitmen untuk mengevaluasi dan menindak tegas anggota Polri yang berbuat salah.

"Komitmen pimpinan Polri akan menindak tegas siapa saja anggota Polri yang terbukti bersalah," katanya.

Selain teguran soal sowan ke ormas, Jokowi menyinggung pula soal penghapusan sejumlah mural berisi kritik untuk dirinya dan pemerintah.

Menurut Jokowi, tindakan penghapusan mural itu menurunkan indeks kebebasan berpendapat. Ia mendesak aparat agar persuasif dan mengedepankan dialog.

"Ini kebebasan berpendapat. Tapi kalau menyebabkan ketertiban masyarakat di daerah menjadi terganggu, beda soal," kata Presiden Jokowi.

Sehingga saya mengapresiasi di balik oleh Kapolri membuat lomba mural dan saya kira hasilnya positif," imbuhnya.

Perlu Evaluasi Internal

Di sisi lain, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengakui perlu ada evaluasi internal, terutama terkait insiden bentrokan TNI vs polisi di sejumlah daerah.

Bentrokan itu, kata Sigit, tak lepas dari kesenjangan sosial di antara anggota Polri.

Ia pun meminta setiap polisi tidak mempertontokan gaya hidup berlebihan.

"Saya selalu tekankan, jangan bergaya hidup berlebihan, jangan hedonis, jangan melakukan hal-hal yang kemudian di mata teman-teman dan di mata masyarakat juga itu (dilihat) tidak bagus, " ujar Listyo Sigit Prabowo pada Kompas TV, Kamis (3/11/2021).

"Itu juga kan bagian dari hal yang harus dievaluasi di internal kami. Itulah yang kemudian menjadi modal agar Polri ini juga kemudian bisa dekat dengan masyarakat, dengan teman-teman bisa kerja sama, baik dengan kawan-kawan TNI," imbuhnya.

Jokowi Tegur Polri

Adapun sebelumnya, Presiden Jokowi menegur tindakan sejumlah kapolda hingga kapolres baru yang mengunjungi pimpinan organisasi masyarakat (ormas) pembuat keributan.

Ia menilai bahwa tindakan sowan ke ormas itu dapat menghilangkan kewibawaan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Teguran itu disampaikan dalam pertemuan dengan Kepala Kesatuan Wilayah Polri dan TNI di Bali, Jumat (3/12/2021).

"Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan, ada kapolda baru, ada kapolres baru malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan. Benar ini?" kata Jokowi.

Jokowi meminta agar ketegasan dan kewibawaan tidak hilang dari Polri. Ia menyebut, tindakan para kapolda dan kapolres itu tidak tepat untuk menjaga keamanan.

"Ketegasan itu juga jangan hilang dari Polri. Kewibawaan juga jangan hilang dari Polri," ujar Jokowi.

"Saya tanya ke kapolres. (Dijawab) supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum," tegasnya.(***)