Polemik ambrolnya Saluran Sekunder (SS) Kalong di Tenggulun Desa Mekarmaya - Cikalong sempat membuat cemas petani yang menggarap ribuan hektar lahan sawah di Rawagempol Wetan, Sukatani, Mekarmaya dan Cilamaya. Beberapa hari terakhir, saluran yang siap digarap perbaikan Dinas PUPR itu sudah di datangkan sejumlah material. Namun, air yang belum teratur mengalir ke hilir, mulai keluhkan para petani yang sudah mulai pengolahan lahan dan musim tandur.
Kondisi SS Kalong Masih dalam Perbaikan, Sejumlah Petani Sawah di Hilir Keluhkan Pasokan Air yang belum normal

"Ada sekitar 65 hektar sawah di Kelompok tani Sri Mukti Desa Rawagempol Wetan dan Sukatani di Blok Makam Alang Lanang, terancam kering dan mengancam tanaman yang baru ditanam sekitar 30 hari setelah tanam (HST). Sebab pasokan air dari SS Kalong ini jebol dan longsor, sehingga air yang selama ini mengalir ke hilir untuk pesawahan, justru masuk ke Kali Bawah, " Kata Petani Rawagempol Wetan, H Dadang, Kamis (30/12).

Kades Rawagempol Wetan H Udin Abdul Gani mengatakan, sebentar lagi mau percepatan tanam. Petani dan dirinya juga ikut prihatin dan sedih mengeluh karena Sawahnya yang sudah tandur berusia kurang lebih 30 harian kekeringan tidak ada air. Ini di akibatkan oleh pemasokan air yang bersumber dari SS Kalong tanggul jalan atau salurannya jebol / longsor ke kali bawah,  sehingga sebut Udin, air tak bisa mengalir semestinya bahkan terbuang ke kali bawah.

"Keinginan petani ingin segera ada solusi untuk jalannya air supaya bisa nyampe lahan Sawahnya, sebab kalau menunggu sampai selesai perbaikan tanggul yang jebol, pasti lahan yang sudah di tandur ini terancam mati. Lebih dari itu ia meminta peran aktif semua Poktan, Camat, UPTD pertanian dan Dinas PUPR agar  sama-sama mendorong solusinya, 
Karena ini untuk mengairi areal sawah seluas 1000 Hektar yang berlokasi di  Desa Mekarmaya, Cilamaya, Sukatani, Rawagempol Wetan, Muara dan Muarabaru, " Pintanya. 

Kasie Prasarana Pertana (PSP) Adi Sudrajat kepada pelitakarawang.com mengatakan, menindaklanjuti aduan masyarakat dari kelompok tani yang di sampaikan melalui uptd pertanian dan penyuluh setempat, jadi untuk menyelamatkan tanaman yang ada, Dinas Pertanian berupaya akan memfasilitasi sementara dengan pompa air, sementara perbaikan dan penanganan tanggul jebol itu menjadi domain Dinas PUPR dan siap untuk mengkoordinasikan, utamanya soal pengairan yang tetap harus lancar ke hilir.

"Kami siapkan pompa air nanti kita sampaikan melalui UPTD setempat, sementara soal tanggul jebol di Ss Kalong kita akan koordinasi lebih lanjut untuk penyelamatan lahan pertanian yang sedang dan siap tanam, " Ujarnya. (Rd)