Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi kagum terhadap perjuangan warga Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang menolak perusahaan tambang andesit dan mempertahankan tanah hak mereka. Menurut Kang Dedi, perjuangan warga Desa Wadas adalah potret nasionalisme sejati.

Karena itu, kata Kang Dedi, pemerintah, baik pusat maupun daerah, harus menghormati perjuangan warga Wadas tersebut.

“Jujur saya kagum dengan masyarakat Wadas yang kompak dan punya visi mempertahankan kelangsungan hidup, lingkungan dan dalam menjaga ekosistem kehidupan,” kata Kang Dedi dalam keterangan resmi yang diterima iNews.id, Jumat (11/2/2022).

Kang Dedi menyatakan, warga Desa Wadas tak tergiur oleh besaran uang pembebasan tanah. “Saya kagum sekali pada warga Wadas. Sepanjang saya berkunjung ke berbagai daerah terutama Jawa Barat, ketika ada upaya menata lingkungan baik, legal atau ilegal, pasti warga jadi tameng para pengusaha. Tapi di Desa Wadas tidak, saya kagum,” ujar Kang Dedi.

Mantan Bupati Purwakarta dua periode ini menuturkan, warga Wadas memiliki semangat perjuangan mempertahankan tanah mereka. Sikap itu harus dihormati oleh negara. Sebab inilah bentuk kesatuan dalam menjunjung tinggi peradaban.

“Masyarakat Wadas menolak tambang itu sah, tandanya mereka nasionalis sejati. Karena esensi nasionalisme itu adalah mencintai tanah kelahiran secara utuh dan mempertahankan kesinambungan," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Kang Dedi meminta Gubernur Ganjar Pranowo, Pemkab Purworejo, hingga tingkat desa membuka dan memfasilitasi mediasi bersama warga dan aparat.

Komisi IV DPR RI akan datang ke lokasi untuk memfasilitasi ruang dialog antara warga, aparat, dan pemerintah. Sebab lokasi tersebut juga menjadi ranah Komisi IV menyangkut infrastruktur pertanian dan aspek lingkungan hidup.

Kang Dedi mengatakan, pemerintah harus transparan dan menjelaskan secara komprehensif kepada warga mengenai dampak pembangunan bendungan dan pengambilan sumber daya alam batu andesit.

Dedi Mulyadi

"Harus ada reklamasi bagi warga sekitar juga. Lalu ada jaminan bagi warga terdampak untuk tetap hidup baik di lingkungannya karena mereka berkorban demi pembangunan," kata Kang Dedi.(***)