Anggota DPR RI Diah Nurwitasari melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Rancaekek Trade Center (RTC), Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022). Saat sidak itu, Diah menemukan harga minyak goreng curah lebih mahal daripada minyak goreng kemasan. Padahal, tegasnya, pemerintah menjadikan minyak goreng curah sebagai solusi bagi masyarakat bawah untuk tetap dapat membeli minyak goreng dengan harga terjangkau.


Foto ilustrasi: Minyak Curah

“Beberapa pekan terakhir ini minyak goreng sempat langka bahkan hilang entah kemana. Kemudian ketika pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp14.000 per liter, besoknya minyak goreng kemasan tiba-tiba sudah banyak di pasaran dengan harga yang sangat melambung. Setelah itu pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menjadikan minyak goreng curah sebagai solusi agar harganya terjangkau. Tetapi, realitanya sekarang kita temukan bahwa harga minyak curah justru lebih mahal dari minyak kemasan,” ujar Diah, Senin (4/4/2022).

Padahal, menurut Diah, minyak goreng curah tersebut banyak diminati oleh Pelaku UMKM karena dapat dijual dalam kondisi eceran (ukuran kecil). Dengan harga minyak goreng curah yang lebih mahal ini, malah banyak UMKM yang bingung untuk menentukan harga jual dari produk yang dihasilkan dengan minyak tersebut. “Karena juga harus memperhitungkan ongkos produksi dan daya beli masyarakat,” ujarnya.

Karena itu, Diah mendesak pemerintah dengan semua instrumen kebijakan dan perangkat aparat penegak hukum yang dimilikinya, harus mampu mengendalikan harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Sejujurnya, Diah merasa prihatin, karena selain kenaikan harga minyak goreng ini, kenaikan juga terjadi pada harga BBM Pertamax dan kelangkaan solar di banyak SPBU.

Dampaknya secara hilir, harga sembako pun akan naik di saat Ramadan dan jelang idulfitri nanti. “Saya juga akan mendorong dan memberikan masukan-masukan kepada pemerintah agar mengambil langkah-langkah serius untuk meringankan beban rakyat dengan segera menurunkan harga barang-barang kebutuhan pokok,” tegas Anggota Komisi VII DPR RI ini.

Pasca sidak ini, Diah akan menyampaikan temuan lapangan tersebut kepada mitra kerjanya di Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk segera dievaluasi dan ditindaklanjuti lebih lanjut. “Sehingga data dan fakta yang saya temukan hari ini bisa menjadi laporan sekaligus evaluasi untuk pemerintah,” tutup legislator daerah pemilihan Jawa Barat II itu. (rdn/sf)