Pemkab Karawang menggelar kegiatan Apel siaga Tim Pendamping Keluarga (TPK) di Aula Lantai 3 Kamis (12/5/2022). Sebanyak 5.430 TPK yang tersebar di 309 Desa dan Kelurahan disiapkan untuk memberikan penyuluhan masif untuk pencegahan dan penanganan stunting atau anak gagal tumbuh di pelosok desa.
Tak tanggung-tanggung, program yang ditargetkan bisa mencapai zero stunting tersebut, dianggarkan pemerintah sebesar Rp11 Milyar.

Foto : Apel Siaga Pendamping Keluarga Nusantara bergerak sain di Ikuti di Karawang juga di saksikan secara virtual oleh Sejumlah Pejabat Kecamatan

"Semua komponen masyarakat harus siap menurunkan angka stunting, terlebih kecamatan, desa dan kelurahan. Selain dari pemerintah, penanganannya sendiri bisa dengan mengalokasikan dana desa dimana 20% diantaranya di plotkan bagi penananganan ketahanan pangan masyarakat, " Kata Wakil Bupati Karawang Aep Saepulloh, Kamis (12/5/2022).
Foto : Apel Siaga Pendamping Keluarga Nusantara bergerak sain di Ikuti di Karawang juga di saksikan secara virtual oleh Sejumlah Pejabat Kecamatan

Selajutnya wabup meminta para kader TPK yang jumlahnya 5.430 dari 309 desa dan kelurahan untuk tetap semangat menjalankan tugas dan fungsinya selama melakukan aktivitas penyuluhan dan bimbingan ditengah masyarakat desa.

Seperti diketahui Pemerintah Pusat melalui BKKBN sudah menabuh genderang perang melawan stunting. Angka stunting di Indonesia saat ini masih 24,4 persen. Presiden memerintahkan, sebelum tahun 2024 angka stunting di Indonesia turun hingga 14 persen. 
Di Kabupaten Karawang sendiri, angka stunting sudah mencapai 2,3 persen, karenanya, Pemda Karawang melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Karawang yang bersinergi dengan Dinas Kesehatan menargetkan Karawang sudah zero stunting sebelum tahun 2024. 

Kepala DPPKB Karawang, Sofiah menuturkan, untuk mencapai misi zero stunting tersebut, pihaknya telah menggerakan sebanyak 5.430 Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) yang disebar ke 30 kecamatan dan 309 desa/kelurahan di seluruh Karawang. 

Tak tanggung-tanggung, untuk mencapai misi zero stunting ini. Pemerintah menggelontorkan anggaran Rp11 miliar lebih untuk melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap anak-anak yang mengalami gagal tumbuh atau stunting. 

"Perang melawan stunting sudah kita mulai sejak awal tahun, 5.430 TPK sudah bergerak memberikan penyuluhan dan pelayanan kepada ribuan keluarga di seluruh pelosok Karawang," ungkap Sofiah.

Bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, DPPKB Karawang mengaku sangat siap mengemban misi hilangkan stunting dari bumi pangkal perjuangan. Apa lagi, cita-cita tersebut didukung kuat oleh Pemkab Karawang dengan Wakil Bupati, Aep Syaefulloh sebagai Ketua Tim Penurunan Stunting di Kabupaten Karawang. 

Sofiah juga menjelaskan, peran DPPKB Karawang dalam upaya menekan angka stunting ini lebih kepada tindakan preventif dengan cara menyasar calon pengantin, ibu hamil, hingga ibu bersalin.

"Dalam hal penanganan stunting ini kita selalu bersinergi dengan Dinas Kesehatan. DPPKB lebih kepada upaya pencegahan, sedangkan Dinkes kepada penanganan dan pengobatan," jelasnya. 

Dengan program kerja yang jelas, serta dukungan kuat dari pemerintah pusat dan daerah. Pihaknya optimis target 14 persen nasional serta nol persen untuk Kabupaten Karawang bisa selesai sebelum tahun 2024. 

"Dengan sinergi yang baik, serta dukungan yang kuat dari pemerintah pusat mau pun daerah, saya optimis semua target itu akan tercapai," ucapnya. (Rd)