Komoditas hasil tangkapan rajungan nelayan Pasirputih Desa Sukajaya Kecamatan Cilamaya Kulon, tertinggi berkontribusi di Jawa Barat. Bahkan, rajungan yang di jaring nelayan Karawang dari laut Jawa, Kalimantan dan Sumatera ini menjadi komoditas ke tiga terbesar ekspor Indonesia selain Udang dan Tuna ke berbagai Negara. 
Foto : Dampak Perang Rusia - Ukraina, Nelayan Rajungan Karawang Nelangsa Akibat Ekspor dan Harga Anjlok


Sayangnya, dampak perang Rusia - Ukraina yang berkepanjangan, ikut dirasakan para nelayan berbulan-bulan terakhir, lantaran ekspor yang anjlok dan bersmapak pada melorotnya harga yang tak terkendali.


"Jujur, kondisi nelayan rajungan saat ini sedang merasakan nelangsa karena harga jual rajungan yang menurun drastis, " Kata Serikat Nelayan asal Pasorputih, Masrukhin Rabu (3/8/2022)

Rajungan biasa terjual seharga Rp100-120 ribu perkilogram, sekarang hanya dikisaran Rp20-25 ribuan. Soal penyebab, Masrukhin menyebut bahwa dampak perang Rusia-Ukraina andil dalam memperparah harga rajungan. Terang saja, Amerika yang biasa menjadi sasaran ekspor 80 persen rajungan Indonesia setelah Udang dan Tuna, sekarang mereka tidak beli rajungan dari Indonesia, termasuk juga sejumlah negara di Eropa.
Foto : Dampak Perang Rusia - Ukraina, Nelayan Rajungan Karawang Nelangsa Akibat Ekspor dan Harga Anjlok

"Di Jabar sendiri, Karawang ini tertinggi tangkapan rajungan dan menempatkan Karawang sebagai penghasil rajungan tertinggi di Jabar. Kami harap, pemerintah bisa segera sikapi serius harga rajungan ini agar bisa kembali normal ditingkat nelayan, " Katanya. (Rd)