Polisi sedang berada di lokasi kecelakaan maut terjadi di Gekbrong, Kampung Cipadang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Minggu (14/8/2022) siang. Enam orang meninggal dunia.

- Terjadi kecelakaan maut di Jalan Raya Sukabumi, Kampung Cipadang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari ini Minggu siang.

Kecelakaan itu melibatkan kendaraan truk, mobil dan 3 kendaraan sepeda motor.

Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan 6 orang tewas.

Dari enam jenazah korban kecelakaan maut di Cianjur yang dibawa kamar mayat RSUD Sayang Cianjur, baru dua yang berhasil teridentifikasi.

Jenazah pertama atas nama Ahmad Sirojudin (36).

Dia merupakan pedagang kupat tahu geco keliling. Ahmad merupakan warga Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.

Kedua, jenazah atas nama Sony.

Dia merupakan sopir truk bermuatan terigu yang diduga mengalami rem blong sehingga terjadi kecelakaan maut.

Kepala Desa Bangbayang, Ade Yusuf, mengatakan, ia datang ke RSUD Sayang Cianjur untuk menjemput warganya yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual kupat tahu geco.

"Datang ke tempat kejadian perkara sudah berantakan, ada satu warga saya, makanya saya ke sini," ujar Ade ditemui di kamar mayat RSUD Sayang Cianjur, Minggu (14/8/2022).

Empat jenazah lainnya masih menunggu identifikasi dari pihak kepolisian yang saat ini sudah berada di kamar mayat RSUD Sayang Cianjur.

Enam orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Jalan Raya Sukabumi, tepatnya di Kampung Cipadang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kecelakaan tersebut berawal ketika truk bermuatan terigu yang melaju dari arah Sukabumi menuju Cianjur.

Truk diduga mengalami rem blong sehingga menambrak kendaraan yang ada di depan.

Lili (38) warga setempat mengatakan, kecelakan tersebut berawal ketika melaju dari arah Sukabumi menuju Cianjur langsung menabrak truk dan minibus di depan.

"Setelah menabrak mobil di depannya, truk itu juga menabrak sejumlah kendaraan lainnya dan beberapa pohon, juga rumah di pinggir jalan.

Benturannya terdengar cukup kencang," katanya.

Kanit Gakkum Polres Cianjur, Iptu Hadi Kurniawan, mengatakan, kecelakaan tersebut berawal ketika truk jenis Hino bernomor polisi F 9125 WA diduga mengalami rem blong, sehingga sopir tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya.

"Karena tidak mampu mengendalikan kendaraannya, sehingga truk itu melambung ke arah kanan, lalu menabrak truk dan mobil jenis Toyota Kijang bernomor polisi B 7353 UP di depannya, sejumlah pohon dan rumah yang ada di pinggir," katanya.

Selain itu, kata dia, tiga kendaraan roda dua dari arah berlawanan juga tertabrak truk tersebut.

"Ada tiga orang yang meninggal di lokasi kejadian termasuk supir truk, dan seorang pengendara motor.

Sedangkan tiga lainya meninggal di rumah sakit," katanya.

Korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut truk pengangkut terigu di Cianjur bertambah dari lima orang menjadi enam orang.

Hal tersebut diketahui dari data di kamar mayat yang baru saja kedatangan satu jenazah korban kecelakaan dari IGD RSUD Sayang Cianjur.

Kecelakaan terjadi diduga karena truk yang bermuatan terigu mengalami rem blong.

Akibatnya, truk bernomor polisi F 9125 WA menabrak tiga unit sepeda motor dan satu mobil Kijang bernomor polisi B 7353 UP.

Seorang saksi mata kecelakaan maut yang menewaskan enam orang itu, Maman (50), mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi sekira pukul 10.00 WIB di Kampung Cipadang, Desa Bangbayang, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Minggu (14/8/2022).

“Pas kejadian saya kaget, ada benturan bruk!

Pas saya lihat ada truk fuso yang membawa terigu terguling dan menabrak sejumlah motor dan mobil,” katanya.

Maman menyebut, total sepeda motor yang tertabrak ada tiga.

“Pengendara sepeda motor yang berlawanan tertabrak ada tiga motor.

Beberapa orang meninggal di lokasi termasuk sopir truk juga meninggal.

Yang lainnya luka-luka dan langsung di bawa ke rumah sakit,” katanya.(tribun)