Sebanyak 22 Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama di Kabupaten Karawang, protes keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang 'menolak' hasil Konferensi Cabang (Konfercab) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Karawang. 
Foto : Sebanyak 22 MWC NU di Karawang Menolak di Gelarnya Konfercab Ulang dan Caretaker arahan PBNU


"Hasil Konfercab PCNU Karawang pada Maret 2022 yang dimenangkan KH Ahmad Ruhyat Hasbi belum disahkan, justru muncul keputusan PBNU tentang caretaker dan konfercab ulang," kata Pengurus MWC NU Cikampek, Isep Ahmad, saat konferensi pers di Karawang, Kamis.

Ia menilai keputusan PBNU tentang caretaker dan konfercab ulang itu jadi hal yang cukup mengherankan, karena dilakukan sepihak, tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu dari peserta Konfercab PCNU Karawang, khususnya dari MWC NU di Karawang.

Foto : Sebanyak 22 MWC NU di Karawang Menolak di Gelarnya Konfercab Ulang dan Caretaker arahan PBNU

Ia menilai keputusan PBNU tentang caretaker dan konfercab ulang itu cukup mengherankan, karena dilakukan sepihak, tanpa ada klarifikasi terlebih dahulu dari peserta Konfercab PCNU Karawang, khususnya dari MWC NU di Karawang.

Menurut dia, Konfercab PCNU Karawang yang berlangsung pada 26-27 Maret 2022 di Pesantren Attarbiyyah Desa Ciwulan Kecamatan Telagasari, sudah sesuai dengan AD/RT dan aturan atau ketentuan organisasi yang berlaku. 

"Sebanyak 22 dari 30 MWC NU di Karawang menyatakan sikap setuju atas hasil konfercab itu. Namun, kami kecewa kepada PBNU, kenapa bukan hasil konfercab yang keluar, justru PBNU mengeluarkan keputusan caretaker dan konfercab ulang," katanya.

Terkait dengan telah diturunkannya keputusan PBNU tentang caretaker dan konfercab ulang, sebanyak 22 MWC NU di Karawang sudah beberapa kali ke PBNU untuk audiensi. Namun sayangnya tidak direspon. 

Menurut dia, berlarut-larutnya persoalan PCNU Karawang ini berdampak terhadap jalannya roda organisasi. Bahkan kegiatan yang seharusnya dilaksanakan itu terganggu.

"Kami ingin NU di Karawang berjalan sebagaimana mestinya. Kami ingin mengaji, silaturahmi dan menjalankan kegiatan lainnya. Dengan adanya masalah seperti sekarang ini, kami merasa terganggu untuk melaksanakan kegiatan ke NU-an," kata dia. 

Sementara itu, di antara pernyataan sikap protes 22 MWC NU di Karawang kepada PBNU di antaranya ialah menerima dan setuju atas hasil Konfercab PCNU Karawang 26-27 Maret 2022 serta menolak adanya caretaker dan konfercab ulang, karena akan menimbulkan ketidakharmonisan dengan sesama keluarga besar NU Karawang. 

Sebanyak 22 MWC NU di Karawang juga menyebutkan kalau adanya tim caretaker dan rencana konfercab ulang adalah tindakan yang mengada-ada. Bahkan itu adalah tindakan politis setelah KH Ahmad Ruhyat Hasbi menyatakan dukungannya terhadap Muhaimin Iskandar. 

Selanjutnya, 22 MWC NU Karawang meminta agar PBNU segera mengeluarkan surat keputusan dan pengesahan Konfercab XXI NU Karawang yang menghasilkan KH Nandang Qusyaeri dan KH Ahmad Ruhyat Hasbi sebagai Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Karawang masa khidmat 2022-2027. (Rd)