Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan ada tiga persoalan yang dihadapi pemerintah saat ini yaitu terkait penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, dan pendidikan vokasi di Indonesia.

“Berkaitan dengan permasalahan stunting, diharapkan baik pemerintah pusat dan daerah dapat mengalokasikan anggarannya untuk penanganan stunting termasuk anggaran dana desa,” kata Menko Muhadjir, Senin (10/10/2022).

Maka dari itu, Menko Muhadjir meminta kepala desa untuk mengetahui persis berapa jumlah warganya yang hamil dan berapa jumlah warga yang memiliki anak bayi di bawah dua tahun.

Juga harus betul-betul diberikan asupan gizi yang memadai sesuai petunjuk yang sudah dibuat oleh kementerian kesehatan maupun oleh pemerintah daerah setempat.

Selanjutnya berkaitan dengan penanganan kemiskinan ekstrem pemerintah mulai melakukan pendataan terhadap keluarga-keluarga yang masuk kedalam miskin ekstrem sehingga nantinya program bantuan pemerintah dapat tepat sasaran.

Untuk mengejar target  penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia pada 2024, pemerintah telah menyediakan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

“Dengan data by name by address, dan data per desa, maka diharapkan tidak ada lagi salah sasaran dan tidak ada lagi anggaran dana desa yang meleset serta diluar sasaran,” kata Menko Muhadjir.

Kemudian persoalan yang tidak kalah pentingnya yaitu revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia. Menurutnya pendidikan vokasi perlu diperbanyak karena dapat menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja.

“Revitalisasi pendidikan vokasi ini sejalan dengan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia. Karena itu, kita tidak ada pilihan lain lagi selain kita memanfaatkan bonus demografi ini dengan sebaik mungkin demi mewujudkan Indonesia emas 2045,” kata Menko Muhadjir.(as)