Sebelas rancangan program kerja tahun kegiatan 2023 telah dibahas pada pra Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Balikpapan, Kalimantan Timur.



Sebelas rancangan Program kerja tersebut nantinya akan ditetapkan pada Rapat Kerja APPSI  2023  di Provinsi Kalimantan Timur.

Hal tersebut disampaikan Ketua Dewan Pakar APPSI, Ryaas Rasyid, melalui keterangan tertulisnya, saat memaparkan rencana kerja APPSI pada Pra Rakornas APPSI masa bakti 2022-2023 di Balikpapan, Kamis (27/10/2022).

Ryaas mengatakan, Ke-11 rancangan program kerja itu diantaranya, Seminar tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam serta Polemik Dana Bagi Hasil Sektor Pertambangan dan Perkebunan, Seminar tentang Strategi Pemerintah Daerah dalam Pemulihan Ekonomi Lokal pasca Berakhirnya Relaksasi Kebijakan Ekonomi Nasional.

Selain itu, rancangan program, Seminar tentang Tantangan Kepemimpinan dan Etika Pemerintah pasca Pilpres dan Pilkada Serentak Tahun 2024, Workshop Kerja Sama Antar Daerah dalam Rangka Kemandirian Pangan, Rapat Pengurus Anggota APPSI dan Seminar akhir tahun membahas masalah-masalah strategi nasional.

"Sebelas rancangan program kerja 2023, termasuk di dalamnya program kerja yang tertunda akibat pandemi COVID-19 di Indonesia," kata Ryaas. 

Ryaas menuturkan, pandemi COVID-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia selama hampir tiga tahun, berdampak tertundanya sejumlah agenda pembangunan, termasuk juga program kerja APPSI.

“Karena pandemi ini, kita mengalami kesulitan dalam merealisasikan program-program kerja yang telah kita sepakati pada 2020 lalu,” ungkap Ryaas.

Meski saat ini status pandemi belum resmi dicabut pemerintah, APPSI tetap menjalankan program kerja yang telah disepakati.

Terlebih pada tahun depan diprediksi kondisinya membaik, sehingga dapat melanjutkan program kerja yang tertunda.

“Meski masih ada korban di beberapa daerah, tapi saya yakin, kalau situasinya normal terus, kita bisa keluar dari pandemi ini,” kata Rasyid.

Ryaas menambahkan, tugas Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor selaku Ketua Umum APPSI 2022-2023 cukup berat, karena menjelang gelaran pemilu serentak pada 2024.

Banyak isu yang harus direspon, termasuk di dalamnya terkait netralitas ASN.

"Nanti kita bahas isu tersebut, karena ASN mempunyai hak pilih dan mereka juga perlu tahu seperti apa pilihannya," kata Rasyid.

Menurut dia, tidak hanya ASN, rakyat juga harus tahu siapa diantara calon calon yang maju menjadi calon kepala daerah atau presiden, merupakan pilihan yang terbaik. Pemimpin juga harus pintar dan memahami masalah serta berani mengambil keputusan.

"Seperti Pak Isran ini, saya tidak memuji tapi orang ini hebat, komitmen sejak dulu dan berani," katanya. (Ant)