Meroketnya harga kedelai saat ini membuat produsen tahu tempe mogok produksi di sejumlah lokasi di Karawang.

Foto : Ilustrasi Pembuat Tahu Tempe

Staf Analis Perdagangan Disperindag Karawang, Dedi Iskandar menyebut terlambatnya distribusi kedelai impor jadi penyebab naiknya harga kedelai. Sehingga membuat kebutuhan kedelai di Karawang mengalami defisit 5 ton.

"Kita masih defisit kedelai sebanyak 5 ton meskipun harga BBM naik," kata dia, Selasa (1/11/2022).

Meski begitu, ia mengklaim kenaikan harga tahu tempe tidak begitu signifikan.
Hal itu didapat setelah Disperindag Karawang melakukan pengecekan langsung di sejumlah pasar.


"Para perajin ini memang menggunakan kedelai impor, karena kualitasnya lebih bagus dibandingkan kedelai impor, dari segi butirannya juga kedelai impor lebih gede dan warnanya lebih bagus," kata Dedi, 

Dari segi harga, lanjut Dedi, kedelai impor juga jauh lebih murah dibandingkan dengan kedelai lokal.
"Untuk harga kedelai Minggu ini, untuk kedelai biasa harganya Rp15 ribu dan kedelai impor harganya Rp12 ribu sampai Rp13 ribu," ujarnya.

Ia mengimbau para perajin tahu tempe agar jangan terlalu resah akan kenaikan harga kedelai. Pemerintah, kata dia, tengah berupaya agar harga kembali stabil.(rd)