Regenerasi sinden jaipongan khas penjug Karawangan, semakin menyusut jumlah setiap tahunnya. Tak hanya itu, juru kawih pesinden kliningan yang biasa manggung dari kampung ke kampung juga sudah mayoritas sepuh. 
Meskipun kesenian jaipong bajidoran Karawang dianggap belum sesuai seni Priangan yang secara khusus di atur, namun kesohoran jaipong dengan langkanya para pesinden, mengancam  punah kekhasan Karawang sebagai kota goyang.
Foto : Jaipongan Group Bandasari Gedangmanggala Desa Cilewo Kecamatan Telagasari

Seniman dari Group Jaipong Bandasari Gedangmanggala Desa Cilewo Kecamatan Telagasari, Ayah Dodin Rohidin mengatakan, jaipong bajidoran khas Karawang memang masih sering memiliki ruang di sejumlah acara hajatan dan pentas lainnya, baik di Karawang maupun kota lainnya. Namun, para personil group jaipongan, semakin kesulitan bongkar pasang nayagan hingga para pesinden, baik penari maupun juru kawihnya. Contohnya saja sebut Ayah Dodin, Group jaiponganya saja saat manggung, kadang-kadang harus 'nyepol' juru kawih dan pesinden penari maupun penjug dari luar Kecamatan, bahkan hingga ke daerah Subang. Betapapun, di Cilewo ini sangat tersohor gudang dalang dan sinden sekaliber Haji Itoh, namun proses regenerasinya sudah begitu susah, disisi lain legenda pesinden kawih dan penuh, usianya sudah sepuh dan tidak memungkinkan lagi manggung. 

"Ya dalam satu group jaipong, kita sering ngambil pesinden tari dan bahkan juru kawih itu sampai ke Subang, meskipun nayagan dan alat hingga groupnya ada di Desa Cilewo sekalipun, sebab apa sih, ya bingung juga nyari yang mau jadi sinden, apalagi juru kasih khas jaipong karawangan, " Kata Dodin, Kamis (10/11/2022).

Dulu Karawang tersohor kota goyang, sebutnya tak lepas dari peran group jaipong yang hadir di setiap kecamatan, seperti Group Mamah Dedeh Komala, Titin Dongkrak, Oyah Undur-Undur, Jalu-Jali hingga Jugala Group dan Sampoerna Group. Namun, mayoritas baik nayagan dan pesinden sudah sepuh. Ini sarannya, harus jadi perhatian khusus Dewan Kesenian Karawang (DKK) yang mestinya memetakan program kesejahteraan seniman, pengadaan sanggar-sanggar seni di setiap kecamatan maupun proses transfer ilmu yang harus di organisir. Kalau tidak, sebut Dodin, 5 sampai 10 tahun lagi, group jaipong semakin menyusut dan bubar karena kurang di rawat dan di perhatikan Pemkab Karawang.

"Jangan sebatas bikin lomba, coba bangun setiap sanggar seni dan fasilitas alat tradisionalnya di setiap Kecamatan, data dan beri kesejahteraan para seniman dan pesindennya, itu mestinya jadi perhatian khusus, " Pungkasnya. (Rd)