Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga Rokok, bahan bakar minyak (BBM) ,beras hingga tiket pesawat menyumbang Inflasi sepanjang bulan lalu atau November 2022.


Foto ilustrasi : Pesawat dan tiket

Data BPS, inflasi November tercatat sebesar 5,42 persen (year on year/yoy) dan secara bulanan sebesar 0,09 persen.


"Komoditas penyumbang inflasi bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara, rokok, beras, telur ayam ras, dan tarif angkutan dalam kota," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS Setianto dalam konferensi pers, Kamis (1/12).


Menurutnya, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas tahu dan tempe. Harga tahu saat ini Rp11.680, naik 12,4 persen (yoy) atau 2,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).


Sedangkan, tempe dibanderol Rp12.949, naik 13,56 persen (yoy) dan naik 2,13 persen (mtm). Kenaikan ini dinilai sudah terjadi sejak tiga bulan terakhir dikarenakan kenaikan harga kedelai.


"Kenaikan harga tahu dan tempe karena stok kedelai dalam negeri yang menipis, sedangkan realisasi impor kedelai juga lambat," jelasnya.

Sementara, telur ayam ras menjadi komoditas yang naik paling tinggi pada bulan lalu. Telur ayam terpantau dibanderol dengan harga Rp27.476 per kilogram, naik 17,11 persen (yoy) atau naik 2,77 persen (mtm).


"Telur ayam ras andilnya tertinggi pada November 2022," jelasnya.


Selain itu, dilihat dari inflasi inti yang tembus 3,3 persen pada November, penyumbang utamanya adalah kenaikan sewa rumah. Meski cukup tinggi, tapi inflasi inti dinilai masih terkendali.(CNN/jn)