Pemerintah telah resmi mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Keputusan tersebut mengacu pada tingkat imunitas masyarakat Indonesia terhadap virus Corona yang kini diketahui telah mencapai 98,5 persen.

Hal itu disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam konferensi pers terkait pencabutan PPKM. Ditegaskannya, keputusan pencabutan tersebut bukanlah keputusan tergesa-gesa, namun sudah berlandaskan kajian sains dan masukan dari epidemiolog. Di antaranya, berkaitan dengan tingkat kekebalan masyarakat Indonesia terhadap virus Corona.
Foto ilustrasi : Vaksin Covid

"Imunitas kita dari zero survei itu berada di angka 98,5 persen di bulan Juli. Angka itu yang kita pakai pegangan, bahwa kekebalan imunitas kita itu sudah sangat baik sehingga tidak perlu seperti negara-negara lain kita harus mengadakan PCR lagi di bandara," ujar Jokowi dalam konferensi pers virtual, Jumat (30/12/2022).

"Artinya apa? Pencabutan PPKM ini tidak asal cabut, dilandasi kajian-kajian sains termasuk masukan-masukan dari para epidemiolog tentang imunitas masyarakat seperti apa, perkembangan virus seperti apa. Semuanya itu sudah melalui kajian-kajian dan melihat perkembangan dari bulan ke bulan seperti apa," pungkas Jokowi.

COVID-19 Masih Bisa Melonjak Lagi?


Lebih lanjut Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menerangkan, kekebalan masyarakat yang kini telah mencapai 98,5 persen terbentuk dari vaksinasi COVID-19 atau infeksi virus Corona secara alamiah. Berangkat dari kondisi tersebut, secara bertahap intervensi pemerintah terhadap penanganan penyakit COVID-19 diturunkan. Ke depannya, masyarakat berpartisipasi aktif secara mandiri dalam menghadapi penyakit COVID-19.

Dengan tingkat kekebalan tersebut juga, Menkes menyinggung, potensi lonjakan kasus COVID-19 ke depannya kecil. Walaupun Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga menyebut, tidak tertutup kemungkinan ke depannya PPKM diberlakukan kembali apabila kasus COVID-19 di Indonesia melonjak kembali secara signifikan.

"Tingkat imunitas masyarakat sudah tinggi. Bapak Presiden sampaikan Desember sero survei 87,8 persen rakyat kita sudah imun. Sekarang 98,5 (persen). Dulu level titer antibodinya 400-an, kemarin Juli sudah 2.000-an," ujar Menkes dalam konferensi pers lebih lanjut, Jumat (30/12), seperti dilansir detik.com

"Kalau masyarakat kita sudah kebal bisa dari vaksinasi yang diberikan oleh pemerintah maupun dari infeksi yang terjadi secara alamiah kemungkinan untuk terjadi lonjakan itu kecil sekali. Karena memang kekebalan atau imunitas masyarakat sudah tinggi. Itu yang menjadi landasan, karena kekebalan sudah tinggi, pemerintah tidak perlu terlalu melakukan pembatasan-pembatasan kegiatan. Terutama kerumunan dan pergerakan," pungkasnya.(**)