Ada dua momentum terkait diskursus halal yang mengiringi pergantian tahun baru 2023. Pertama, polemik status halal Mixue. Kedua, dibukanya pendaftaran sertifikasi halal gratis (Sehati) sejak hari ini. Kemenag menyiapkan 1 juta kuota untuk masa pendaftaran sepanjang tahun 2023.
Penyerahan sertifikat halal Vaksin Merah Putih di Kantor Kemenag Jakarta (

Diskursus halal di awal tahun ini mengingatkan pada apa yang terjadi pada Februari 2022. Di tengah diskursus keabsahan penggunaan vaksin yang belum mendapatkan sertifikasi halal, Kementerian Agama pada pekan terakhir bulan itu telah menerbitkan sertifikat halal Vaksin Merah Putih.

Sertifikat halal Vaksin Merah Putih yang diterbitkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama ini diserahkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas kepada Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals, FX Sudirman. Prosesi penyerahan sertifikat halal Vaksin Merah Putih belangsung secara luring dan daring dari Auditorium HM Rasjidi Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thmarin Jakarta.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat itu menyatakan, kehadiran Vaksin Merah Putih akan menjadikan Indonesia memiliki otonomi dalam ketersediaan vaksin demi menyelamatkan anak bangsa. Selama ini, lanjut Menag, vaksin yang didapat pemerintah dibeli dari luar negeri atau berasal dari bantuan negara lain.

"Kemandirian vaksin sangat penting dan alhamdulillah hari ini kita meyaksikan karya anak bangsa yang dipimpin Pak FX Sudirman bersama Univeritas Airlangga mulai memproduksi sendiri vaksin yang sudah melalui proses uji kehalalan di BPJPH Kementerian Agama," kata Menag, Kamis (24/2/2022).

"Saya setuju dengan vaksin halal ini yang tentu akan menambah efikasi secara psikologis atau keyakinan kepada masyarakat Indonesia,” sambungnya. 

Vaksin Merah Putih, kata Menag, setidaknya memiliki dua keunggulan. Pertama, jelas akan menangulangi Covid-19. Artinya, vaksin ini bisa ikut memberikan keamanan dan kenyamanan. “Kedua, bagi umat Islam akan menjadi jaminan bahwa secara syariat umat muslim aman mengunakan vaksin ini," tegasnya.

Dalam kesempatan itu Menag menyampaikan terima kasih kepada tim PT Biotis Pharmaceuticals Universitas Airlangga yang sudah melakukan penelitian. Sebab, kata Menag, tidak mudah masuk dan terjun dalam industri vaksin apalagi diujung pandemi.

"Ini industri penuh risiko yang diambil semata-mata karena kecintaan akan Indonesia, seluruh bangsa dan masyarakat Indonesia. Tanpa kecintaan ini saya yakin tidak ada yang mau masuk ke dalam industri ini. Atas nama masyarakat mulsim Indonesia saya juga menyampaikan terima kasih, kita semua diberikan kenyamanan mengunakan vaksin yang tidak perlu lagi bertanya haram apa halal. BPPJH sudah melakukan audit dari awal sampai akhir yang menambah keyakinan kita vaksin ini halal," tandas Menag.

Menag menambahkan usai diproduksi secara massal, Vaksin Merah Putih karya anak bangsa dikirim ke negara-negara muslim lainnya. Vaksin ini diperuntukkan bagi mereka yang belum vaksin mulai anak-anak, sampai lansia, dan bisa untuk yang kormobit, serta bisa juga untuk booster.

"Semoga ini menjadi amal baik kita semua dan tentu kontribusi yang tidak kecil kepada bangsa dan negara. Mudah-mudahan amal baik ini dicatat Tuhan Yang Maha Esa," tutup Menag.

Hadir dalam penyerahan sertifikat halal Vaksin Merah Putih, Kepala BPJPH dan para Staf Khusus serta Tenaga Ahli Menag. (Jn)