Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi yang menyerukan Rusia menarik seluruh tentaranya dari Ukraina di hari ke-365 invasinya berlangsung pada Jumat (24/2).

Dalam pemungutan suara yang dilakukan pada Kamis (23/2) waktu New York, Amerika Serikat, sebanyak 141 negara termasuk Indonesia mendukung resolusi tersebut.

Sementara itu, ada 32 negara yang abstain dalam pemungutan suara itu seperti Armenia, China, India, hingga Laos dan Vietnam. Ada tujuh negara yang menentang resolusi itu yakni Rusia, Suriah, Nicaragua, Mali, Eritrea, Demokratik Kongo, dan Belarus.

"Majelis Umum PBB telah menyerukan diakhirinya perang di Ukraina dan menuntut Rusia segera menarik pasukannya dari negara itu yang sejalan dengan Piagam PBB," bunyi resolusi PBB yang disepakati.

141 negara, termasuk Indonesia, mendukung resolusi Majelis Umum PBB berisikan desakan agar Rusia segera menarik seluruh pasukannya dari Ukraina

Resolusi PBB ini menegaskan kembali dukungan organisasi atas "kedaulatan" dan "integritas teritorial" Ukraina. Resolusi itu juga menolak klaim Rusia atas wilayah Ukraina yang didudukinya.

PBB menuntut "agar Federasi Rusia segera, sepenuhnya, dan tanpa syarat menarik semua pasukan militernya dari wilayah Ukraina dalam batas-batas yang diakui secara internasional.

"Hari ini, Majelis Umum PBB telah buka suara dengan sangat jelas. Pemungutan suara ini menunjukkan bahwa komunitas internasional berdiri bersama (mendukung) Ukraina," kata Ketua urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, seperti dikutip AFP.

Berdasarkan data analisis dari Institute for the Study of War, di awal invasi Rusia menduduki setidaknya 132 ribu kilometer persegi wilayah Ukraina atau 22 persen dari total wilayah Ukraina seluas 603.700 kilometer persegi.

Namun, data terkini menunjukkan Rusia telah kehilangan satu perlima wilayah Ukraina yang semula sempat mereka kuasai. Saat ini, pasukan Rusia dilaporkan hanya menduduki 18 persen atau 103.599 kilometer persegi wilayah Ukraina

Jumlah wilayah yang dikuasai Rusia itu sama besar dengan dua kali lipat luas Italia.

Kemunduran tentara Rusia ini terjadi sejak pasukan Ukraina melancarkan serangan balik yang puncaknya berlangsung pada September lalu.

Pasokan senjata dari negara Barat juga membantu tentara Ukraina melancarkan operasi serangan baliknya ini.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah negaranya bakal menang atas perang dengan Rusia.

"Kami belum hancur. Kami telah mengatasi banyak cobaan dan kami akan menang," ujar Zelensky di media sosial pada Kamis (23/2) sehari menjelang momentum setahun invasi Rusia.

Dia kemudian melanjutkan, "Kami akan meminta pertanggungjawaban semua orang yang melakukan kejahatan ini, perang ini, ke tanah kami."

Zelensky juga berterima kasih atas dukungan internasional termasuk resolusi Majelis Umum PBB yang dirilis kemarin.(CNN)