Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Karawang sedang gencar mengkampanyekan cegah kematian ibu dan bayi baru lahir. 

Sebagai salah satu upaya membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menekan angka kematian ibu dan bayi. DPPKB Kabupaten Karawang mempercepat program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) melalui pelayanan metode operasi wanita (MOW) atau Tubektomi. 

Kepala Bidang Pelayanan KB pada DPPKB Karawang, Aep Saepudin mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan pelayanan kepada 401 ibu untuk operasi Tubektomi. 

Dikatakannya, operasi Tubektomi dikhususkan bagi ibu yang sudah tidak ingin memiliki anak lagi. Oleh sebab itu, ada beberapa syarat khusus yang harus di penuhi oleh akseptor KB MOW ini. 

"Yang jelas harus sudah punya anak lebih dari satu, kemudian usianya sudah lebih dari 30 tahun, serta sehat jasmani dan rohani. Karena sebelum pelayanan, harus lolos screening dulu oleh tenaga kesehatan," ujarnya.

Operasi Tubektomi merupakan pemotongan saluran indung telur sehingga sel telur tidak bisa memasuki rahim untuk dibuahi. Tubektomi ini bersifat permanen. Walaupun bisa disambungkan kembali, tetapi tingkat fertilitasnya tidak akan kembali seperti sediakala.

Oleh sebab itu, tidak semua ibu bisa menerima pelayanan ini. DPPKB Kabupaten Karawang akan memprioritaskan ibu yang sudah memiliki anak dan sudah berusia matang. 

"Karena hamil di usia tua atau sering melahirkan menjadi salah satu penyebab kasus kematian ibu dan bayi baru lahir," katanya. 

Aep menyebut, semua fasilitas dan pelayanan operasi Tubektomi ini gratis dan ditanggung oleh pemerintah. Selain itu, dalam proses pelayanannya mereka bekerjasama dengan Rumah Sakit Rosela. Serta didukung oleh dokter yang berpengalaman. Jadi untuk kemanan dan kenyamanan semua akseptor sangat terjamin. 

"Alhamdulillah antusiasme warga Karawang sangat tinggi. Kami membuka pelayanan 3 kali dalam satu bulan, satu kali pelayanan bisa mencapai 30 akseptor," katanya. 

"Dengan begitu kami optimistis, sebelum akhir November target 401 ibu bisa terlayani semua," imbuh dia. 

Pada Bulan Mei 2023 ini, lanjut Aep, pihaknya sudah melakukan satu kali pelayanan di pekan kemarin. Waktu itu terlayani sekitar 32 ibu yang menjalani operasi Tubektomi di Rumah Sakit Rosela. 

Bulan Mei ini, DPPKB Kabupaten Karawang menargetkan 120 akseptor MOW. Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, diharapkan semua target di tahun ini bisa tercapai dengan maksimal. 
Foto : Kegiatan Untuk Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, 401 Ibu di Karawang

"Saya kira semakin banyak ibu yang terlayani operasi ini (Tubektomi), bisa membantu pemerintah menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir di Karawang," ungkapnya. (Red)