Di tengah hiruk pikuk para pejabat Pemkab Karawang Apel Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023 dengan bersolek pakaian adat mewah dan berfoto Selfi berjamaah di akun jejaring sosial, justru pengurus Forum Pondok Pesantren (FPP) Karawang membuka donasi untuk 'biaya' pemberangkatan 30 santri yang akan jadi utusan Karawang dalam lomba Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) tingkat Provinsi Jawa Barat di Bandung, 4-7 Juni 2023. 
Foto : Forum Pondok Pesantren 'Ngencleng' Demi Biayai Kafilah MQK Karawang ke Tingkat Jawa Barat 4 Juni Lusa


Ikhtiar para pengurus hingga asatidz untuk memperlancar pemberangkatan ke Bandung dan biaya sehari-hari kafilah Karawang ini, bukan tanpa upaya, pasalnya, jauh sebelum seleksi santri dari berbagai pondok pesantren ini dilakukan, FPP Karawang melayangkan surat permohonan, ajuan hingga proposal secara kelembagaan maupun individual kepada para pejabat teras, namun sampai H-2 pemberangkatan, perhatian itu tak kunjung datang. 

Tercatat dalam pengumuman pengumpulan koin untuk akomodasi dan transportasi kafilah MQK Karawang, pengurus FPP dan pendamping kafilah baru mendapati anggaran Rp3 Juta hingga 2 Juni 2023, tediri dari sumbangan individu pengurus, BAZNAS dan pon pes Raudhatul Burhan.

“Kami merasa bingung karena sampai hari ini kami belum punya biaya untuk acara tersebut, padahal kami sudah mendatangi beberapa pihak tapi hingga saat ini belum ada kepastian,” ujar Kiai Dading Muhtadin SH, Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) dalam keterangan persnya.

Padahal Karawang dikenal sebagai ‘gudangnya’ santri, tetapi kelihatannya, baik pihak pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait tidak memiliki perhatian terhadap santri-santri di Karawang.

Pemerintah Daerah Karawang harusnya memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Padahal Karawang dikenal sebagai ‘gudangnya’ santri, tetapi kelihatannya, baik pihak pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait tidak memiliki perhatian terhadap santri-santri di Karawang. Pemerintah Daerah Karawang harusnya memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Pondok Pesantren dan santri-santri di Karawang.

“Keprihatinan yang mendalam kami rasakan ketika acara-acara syiar agama semacam MQK ini seolah kurang dukungan, khususnya dari pemerintah daerah,” keluh Ama Dading, sapaan akrabnya.

Padahal tidak sedikit, santri-santri karawang yang mengharumkan nama daerah Karawang dalam acara-acara keagamaan. Hingga kini FPP Karawang masih berusaha keras untuk dapat memberangkat rombongan ke Bandung untuk mewakili Kabupaten Karawang.

“Harapan kami Pemerintah Kabupaten Karawang lebih peduli pada kegiatan agama ke depan,” pungkas Ama Dading. (Rd)