Belum Tuntas, Apa Kabar Rekanan 'PUPR' Proyek Pemagaran Mesjid Nurul Hidayah Pulojaya ?
Selasa, Oktober 24, 2023
Masjid Nurul Hidayah Dusun Tanjungsari RT 02/05 Desa Pulojaya Kecamatan Lemahabang dibangun oleh dana donatur timur tengah diatas lahan wakaf seluas 280 meter. Mesjid dengan luas 16x16 meter itu, turut di guyur dana aspirasi DPRD Karawang untuk program pemagaran di tahun 2022 lalu dengan anggaran sekitar Rp140 jutaan.
Foto : Warga dan DKM Nurul Hidayah Pulojaya Pertanyakan Keberlangsungan Infrastruktur Mesjid Tahun Anggaran 2022 yang belum Tuntas |
Sayangnya, proyek yang di alihkan menjadi pemagaran berbahan stainless, tambahan GRC langit-langit itu, di tinggal begitu saja sejak Desember tahun kemarin.
DKM Masjid Nurul Hidayah, Endang mengatakan, masjid ini dibangun sejak 2018 lalu, perluasannya baru di musyawarahkan di tahun 2021 sampai akhirnya diajukan lewat aspirasi. Wal hasil, di tahun 2022, turun paska survey untuk program pemagarannya sekitar bulan Juli oleh Pejabat Dinas PUPR dan rekanan. Namun, kala itu ada permohonan dari pihaknya untuk tidak memakan lahan areal sekolah yang lokasinya berdempetan dengan masjid. Sehingga, sebut Endang program pemagaran ini di ganti dengan material stainless sekitar 29 meter, kemudian GRC plafon, Granit, Pengecatan hingga rencana penambahan MCK Tempat Wudhu Mesjid.
"Namun, sampai akhir tahun 2022, justru Pagari stainless gak tuntas karena banyak yang belum di Lass, kemudian pengecatan juga tidak di gereskan, ada list plafon sedikit juga tidak di pasangkan. Yang lebih parah, MCK Tempat Wudhu tak realisasi, kemudian granit yang seharusnya ditanggung rekanan justru lebih dulu dari donatur setempat di pasang akibat lama gak datang-datang granitnya, " Ungkapnya.
Pihaknya, sebut Endang hanya ingin kepastian saja, apakah ada lanjutan atau tidak, karena 'Nanggung' mau di muluskan, khawatir ada turun lagi atau memang sudah selesai. Lantas, jika selesai, kemana anggarannya ?
"Kami gak tahu siapa pemborongnya, kami juga gak tahu apa PT atau CV nya. Jadi ingin tahu kepastiannya saja ini teh, sebab jemaah banyak yang menanyakan, " Ungkapnya.
Aparat Desa Pulojaya, Atam mengatakan, jika anggaran Rp140 jutaan, hitungan kalkulasi untuk rehabilitasi program pemagaran mesjid ini, paling maksimal hanya sekitar Rp50 jutaan, lalu kemana uang granit, uang tempat wudhu dan penuntasan pengecatan hingga list plafon bahkan plester? Wajar saja, sebut Atam, warga mempertanyakan kepastian infrastruktur mesjid Nurul Hidayah, baik dari Dinas PUPR maupun Pengawas dan Pemborongnya.
"Ini masjid loh, saya harap Pemkab gak main-mainin soal anggaran bantuan ini? Terutama rekanannya? Meskipun sudah tutup tahun 2022, harus di check ulang dan periksa kembali! " Pintanya. (Rd)