Hamas Serang Israel, Tembak Ratusan Roket
Sayap bersenjata Hamas menembakkan ratusan roket dari Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi ke wilayah Israel. Serangan ini menewaskan sedikitnya satu warga Israel.
Serangan ini juga mengakhiri gencatan senjata sejak berakhirnya perang lima hari Israel dan wilayah tersebut pada bulan Mei. Tembakan roket dari beberapa lokasi Palestina dimulai sebelum pukul 06.30 waktu setempat yang berlanjut hingga matahari terbit.
Tentara Israel membunyikan sirene di bagian selatan dan tengah, mendesak penduduk tetap berada di dekat tempat perlindungan. Sayap bersenjata Hamas mengumumkan mereka melancarkan "Operasi Banjir Al-Aqsa" terhadap Israel dengan menembakkan lebih dari 5.000 roket.
Salah Arouri, pemimpin Hamas di pengasingan, mengatakan operasi tersebut merupakan respons terhadap kejahatan pendudukan. Dia mengatakan para pejuang tersebut membela Masjid Al-Aqsa di Yerusalem dan ribuan tahanan Palestina yang ditahan Israel.
Seorang wanita berusia enam puluhan tewas dan 15 orang lainnya terluka di Israel selatan, menurut Magen David Adom. Badan ini setara dengan Palang Merah di Israel, seperti dikutip dari Euronews, Sabtu.
Sirene berbunyi dua kali di pagi hari yang terdengar hingga Yerusalem. Beberapa ledakan terdengar sekitar pukul 09.00 waktu setempat.
Menurut Magen David Adom, satu roket jatuh di Kota Yavne, selatan Tel Aviv. Seorang pria terluka ringan akibat pecahan peluru.
Pada bulan Mei, Israel melancarkan serangan terhadap Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza. Ini memicu perang lima hari antara tentara Israel, Jihad Islam, dan kelompok bersenjata lainnya di wilayah tersebut.
Serangan tersebut merenggut nyawa 34 warga Palestina dan satu wanita Israel. Peluncuran tersebut dilakukan setelah berminggu-minggu ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza.
Hamas, yang mengambil alih kekuasaan di Gaza pada tahun 2007, tetap menjauhkan diri dari konflik tersebut. Israel telah memberlakukan blokade ketat terhadap Jalur Gaza sejak Hamas mengambil kendali.
Israel dan Hamas telah berperang empat kali sejak itu. Israel juga telah membangun pagar besar-besaran di sepanjang perbatasan Gaza yang dimaksudkan untuk mencegah infiltrasi.(*)